Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Dalam tradisi panjang Kerajaan Soppeng, sebuah pesan penting disampaikan oleh Cendekiawan To Ciung To Accana Luwu kepada putra mahkota, La Mannusa, yang kelak menjadi Raja Soppeng ke-IX.
Pesan ini mengandung nilai-nilai kepemimpinan yang seimbang dan bijaksana, menjadi pedoman bagi La Mannusa dalam menjalankan tugasnya sebagai raja.
La Mannusa dikirim belajar tata kelola pemerintahan di Tana' Luwu untuk mempersiapkan diri memimpin Kerajaan Soppeng.
Sebelum kembali ke kerajaannya, To Ciung memberikan pesan sakral yang menekankan pentingnya sikap pemimpin yang tidak terlalu lembut namun juga tidak terlalu keras.
“Bila suatu saat kamu menjadi pemimpin di Tanah Soppeng, janganlah terlalu lembut karena pasti kamu akan dipermainkan dan ditelan bulat-bulat oleh rakyat Soppeng".
"Tapi juga jangan terlalu keras, karena pasti kamu akan ditolak dan ditentang oleh rakyat Soppeng,” pesan To Ciung.
Pesan tersebut menjadi landasan utama bagi La Mannusa dalam memimpin dengan keseimbangan dan keadilan.
To Ciung berharap namanya kelak akan tertulis dengan tinta emas di sejarah Kerajaan Soppeng, bukan dengan noda hitam yang berkeringat.
Nyatanya, La Mannusa berhasil mewujudkan harapan tersebut dan diakui sebagai Raja Soppeng ke-IX yang dihormati.
Menurut cerita lokal, pesan To Ciung ini mencerminkan filosofi kepemimpinan yang relevan hingga kini, mengajarkan pentingnya kebijaksanaan dan keseimbangan dalam memimpin masyarakat.
Pesan tersebut tetap menjadi inspirasi bagi pemimpin masa kini dan masa depan di Tanah Soppeng.
Kerajaan Soppeng adalah kerajaan yang kaya akan sejarah dan budaya di Sulawesi Selatan.
Dengan tradisi yang kuat dan nilai-nilai luhur, kerajaan ini terus menjaga warisan leluhur yang menjadi landasan kehidupan masyarakatnya.
Sumber : A. Agus PH
Editor : Herwan
Soppeng (21/5/2025)