Jakarta, Kabartujuhsatu.news, Ketua Umum Yayasan Olahraga Gulat Indonesia (Yaswu), AS Widi, mendesak Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk turun tangan menyelesaikan kasus keterlambatan pembayaran bonus kepada pelatih fisik tim gulat nasional, Achmad Syaefullah, M.Pd., yang hingga kini belum menerima haknya meski telah dua tahun berlalu sejak keberhasilan tim gulat di SEA Games 2023 Kamboja.
Kasus yang dikenal dengan sebutan “Gerbang Gulat” ini menuai perhatian luas dari kalangan pemerhati olahraga, khususnya gulat. AS Widi menilai adanya unsur penggelapan dan ketidakadilan yang dirasakan pelatih fisik tersebut.
“Ini adalah perbuatan oknum yang tidak menghargai jerih payah dan keringat seorang pelatih. Masalah ini sudah masuk ranah pidana dan perdata,” ujar Widi saat berbicara kepada media Kamis (22//5/2025).
Prestasi gemilang tim gulat Indonesia di bawah bimbingan Achmad Syaefullah patut diapresiasi, dengan raihan 14 medali yakni 6 emas, 6 perak, dan 2 perunggu di SEA Games 2023.
Sesuai regulasi, pelatih berhak mendapatkan bonus dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebagai penghargaan atas pencapaian tersebut.
Namun, hingga kini janji pembayaran bonus tersebut belum terealisasi.
Achmad Syaefullah mengungkapkan kekecewaannya, “Semua atlet dan pelatih lain sudah menerima bonus, tapi saya sendiri belum mendapatkannya.” katanya.
Dalam pertemuan di Gedung PPITKON Kemenpora pada 5 Desember 2023, Kepala Pelatih tim gulat nasional, Maurice Sihombing, berjanji akan menyelesaikan pembayaran bonus tersebut.
Namun janji itu belum direalisasikan hingga saat ini. AS Widi menduga adanya indikasi penggelapan anggaran terkait bonus ini yang nilainya mencapai lebih dari 1 miliar rupiah.
“Kami berharap Bapak Presiden Prabowo Subianto dapat mengadakan pemeriksaan dan masalah menengahi ini agar keadilan dapat ditegakkan,” tegasnya.
Meski sudah ada pertemuan dengan beberapa pihak terkait, termasuk Deputi IV Kemenpora, hingga kini belum ada kejelasan atau tanggapan resmi.
AS Widi menegaskan bahwa bukti-bukti kuat telah dikumpulkan, termasuk perubahan SK pelatih fisik yang dianggap mencurigakan, yang dapat menjadi dasar penyelidikan lebih lanjut.
“Kami berharap Presiden dapat duduk bersama kami dan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini".
"Kita harus malu jika perjuangan seorang pelatih fisik yang telah mengharumkan nama bangsa harus ternoda oleh masalah bonus yang seharusnya menjadi haknya,” pungkas AS Widi.
Yayasan Olahraga Gulat Indonesia (Yaswu) adalah organisasi yang peduli dan mendukung pengembangan olahraga gulat di Indonesia.
Yaswu berkomitmen untuk mengawal hak-hak atlet dan pelatih serta mendorong kemajuan prestasi olahraga gulat nasional.
(Red/Agung)