Banten, Kabartujuhsatu.news, Kebudayaan Indonesia yang beragam dan kaya harus dibangun berdasarkan akar adat istiadat suku bangsa sebagai strategi kebudayaan yang ideal untuk memperkuat ketahanan nasional di tengah perubahan zaman.
Hal ini dijelaskan oleh Jacob Ereste dalam paparan terbarunya mengenai pentingnya etika, moral, dan adat istiadat sebagai fondasi budaya bangsa. Kamis (30/4/2025).
Menurut Jacob Ereste, etika dan moral bukan sekedar pedoman perilaku dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga merupakan modal utama dalam membangun hubungan sosial yang harmonis dan saling menghormati antarwarga masyarakat.
“Etika yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan, sekaligus menghindari konflik yang sering muncul akibat sikap egois dan kurangnya saling mendengar dalam interaksi sosial,” ujarnya.
Dengan menempatkan etika sebagai landasan, masyarakat akan lebih mudah menerima perbedaan dan membangun kepercayaan satu sama lain.
Lebih lanjut, Ereste menekankan bahwa adat istiadat yang hidup dan dijaga dengan baik merupakan identitas yang mempersatukan komunitas.
Adat istiadat yang telah diwariskan secara turun-temurun ini juga berperan sebagai pedoman dalam menjaga tatanan sosial dan budaya yang berkepribadian tinggi.
“Dalam konteks nasional, strategi kebudayaan yang dihapuskan dari adat istiadat suku bangsa Indonesia harus menjadi perhatian utama Kementerian Kebudayaan agar dapat menjadi perlindungan budaya sekaligus ketahanan nasional,” tambahnya.
Seleksi alam budaya yang terjadi secara alami akan membantu memilih nilai-nilai terbaik yang dapat menjawab tantangan zaman.
Kementerian Kebudayaan diharapkan dapat mengoptimalkan peran adat istiadat sebagai landasan pembangunan budaya bangsa yang berkelanjutan.
Dengan cara ini, Indonesia dapat menjaga keutuhan budaya sekaligus memperkuat persatuan dalam keberagaman, menghadapi perubahan global dengan pijakan yang kuat dan kokoh.
(Red/JE)