Nitizen Twitter Bela Noel di Polling Deny Siregar, Dibuktikan Unggul 97 Persen, Ini Kata Ketua JoMan
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Daftar Blog Saya

    Nitizen Twitter Bela Noel di Polling Deny Siregar, Dibuktikan Unggul 97 Persen, Ini Kata Ketua JoMan

    Kabartujuhsatu
    Minggu, 06 Maret 2022, Maret 06, 2022 WIB Last Updated 2022-03-06T12:13:42Z
    masukkan script iklan disini

    Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Ketua Relawan Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer menyoroti polling buzzer medsos Denny Siregar. Dirinya berterima kasih kepada netizen yang telah jujur memilih memenjarakan Denny Siregar (gue ditangkap) dibanding pemecatan dirinya dari BUMN (pecat Noel).

    "Bisa kita lihat polling buzzer DS, dia meminta netizen memilih apakah memenjarakan dia (gue ditangkap) atau mencopot saya (pecat Noel). Hasilnya 97 persen memilih memenjarakan DS," kata Noel aktivis 98 ini kepada media, Minggu (06/03/2022) di Jakarta.

    Ini artinya lanjut Noel, masyarakat sudah cerdas tentang bagaimana menyaring narasi kebencian yang destruktif atau narasi kasih untuk memaafkan.

    Noel heran dengan serangan Denny Siregar kepada dirinya hanya karena meringankan Munarman. Padahal dirinya hanya berniat untuk melakukan rekonsiliasi dan memaafkan.

    "Buzzer medsos seperti DS ini memelihara kebencian, menjaga konflik untuk kepentingan dompetnya. Harusnya dia berpikir untuk menyetop kegaduhan. Polling yang dia gelar itu menjerumuskan diri sendiri," kata Noel.

    Menyoal laporan polisi, Ebenezer yakin bahwa Denny Siregar akan mendekam di tahanan atas perbuatannya menyerang ketua Relawan JoMan tersebut.

    Seperti yang diketahui, Denny Siregar menyerang Immanuel Ebenezer karena menjadi saksi meringankan dalam persidangan mantan Sekretaris Front Pembela Islam (FPI).

    "Stop kebencian atas dasar keinginan untuk mendapat keuntungan. Dulu Ahok juga kita bela habis- habisan. Denny masih nulis di medsos terus. Sekarang waktunya berdamai, masyarakat jangan diajak membenci. Memaafkan lebih baik," tandas dia. (red)

    Editor: GD
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini