Partai UKM Indonesia Dukung Tokoh Politik DR. KH. Imam Addaruqutni, MA Maju Cawapres 2024
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Daftar Blog Saya

    Partai UKM Indonesia Dukung Tokoh Politik DR. KH. Imam Addaruqutni, MA Maju Cawapres 2024

    Kabartujuhsatu
    Kamis, 04 November 2021, November 04, 2021 WIB Last Updated 2021-11-04T08:40:48Z
    masukkan script iklan disini

    Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Partai UKM Indonesia melalui Ketua Umum Syafrudin Budiman SIP menyatakan mendukung Tokoh Politik Nasional Dr. KH. Imam Addaruqutni, MA maju sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024. Mantan Anggota DPRI dan Sekjen Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini dinilai bisa mewakili kalangan Islam yang nasionalis.

    "Sosok Kyai Imam Addaruqutni memiliki kapasitas dan kapabilitas politik yang mumpuni. Beliau (red-Imam Addaruqutni juga memiliki banyak pengalaman di Legeslatif, Pemerintahan, Pendidikan, Keagamaan, Politik dan Keormasan," kata Gus Din sapaan akrab Syafrudin Budiman SIP, kepada media, Rabu (03/11/2021) di Jakarta.

    Gus Din selaku Ketua Umum DPP Partai UKM Indonesia sudah mengenal lama sosok dan tokoh politik nasional DR. KH Imam Addaruqutni, MA. Katanya, dirinya sudah mengenal dikenal sosok Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiya ini, sejak aktif sebagai Eksponen AMM yang 2006 lalu.

    "Imam Addaruqutni adalah figur Kyai dan Ustad yang bisa menjadi tauladan. Terkenal bersih, ahli kitab atau Hafidz Qur'an yang memahami pemerintahan modern," puji Gus Din yang pernah menjadi Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) periode 2006-2008.

    Sebelumnya ucap Gus Din, Kyai Imam Addaruqutni dikenal sebagai tokoh intelektual muslim dan tokoh politik nasional. DR. KH. Imam Addaruqutni, MA., saat ini menjabat Sekjen Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia dan Wakil Lektor PTIQ Jakarta Selatan.

    Ia juga menjabat Ketua Umum Pimpinan Pusat Partai Matahari Bangsa (PP PMB), Mantan Anggota DPR RI 1999-2004 Fraksi PAN dan Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah. Katanya, Kyai Imam Addaruqutni juga pernah menjabat Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Mantan Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah.

    "Basis politik Kyai Imam Addaruqutni sangat jelas kalangan Islam Modern, Perkotaan dan Intelektual Muslim. Selain itu, ia dekat dengan kalangan Nahdlatul Ulama walaupun dirinya besar di kalangan Muhammadiyah," tandas Gus Din.

    Sebelumnya, bertempat di Jl. Legoso Raya, Ciputat Jakarta Selatan, Minggu (04/07/2021) Syafrudin Budiman SIP sempat silahturahim dan disambut hangat oleh DR. KH. Imam Addaruqutni, MA dan istri. Keduanya berbincang tentang masa depan generasi muda di panggung politik. Termasuk membahas penjaringan capres-cawapres dari Partai UKM Indonesia.


    “Partai UKM Indonesia mendaulat Bapak KH. Imam Addaruqutni sebagai Ketua Majelis Tinggi DPP Partai UKM Indonesia. Selain itu berdasarkan penjaringan Capres-Cawapres 30 Juni 2021 kemarin, ada nama KH. Imam Addaruqutni oleh DPW Propinsi Aceh dan lainnya,” kata Gus Din sapaan akrab dari Syafrudin Budiman SIP, Minggu (04/07/2021).

    Kehadiran Ketua Umum DPP Partai UKM Indonesia ini juga untuk melaporkan, bahwa Partai UKM Indonesia sudah menggelar Rakornas I Persiapan Verifikasi Administrasi Kemenkumham RI dan Penjaringan Capres-Cawapres 2024-2029.

    “Ada nama-nama tokoh nasional dari eksternal Partai UKM Indonesia dan ada tiga nama disebut dari internal dalam penjaringan Capres-Cawapres. Diantaranya, Syafrudin Budiman SIP (Ketum), Dr. KH. Imam Addaruqutni (Ketua Dewan Pembina), Tengku Munis DH (Ketua Dewan Pakar) dari internal. Untuk dari Capres-Cawapres eksternal akan diumumkan 10 Juli 2021,” jelasnya.

    Sementara itu Kyai Imam Addaruqutni mengatakan, senang dengan kedatangan Syafrudin Budiman yang dikenal sebagai juniornya saat di Angkatan Muda Muhammadiyah dan saat di Partai Matahari Bangsa (PMB). Katanya, Syafrudin adalah sosok yang konsisten dan Istiqomah dalam berjuang di jalur politik.

    “Syafrudin Budiman adalah generasi muda yang teruji dalam kancah politik. Saya menjadi saksi saat dirinya mau diberikan uang 2,5 miliar asal mencabut dukungan di Pilkada. Akan tetapi ia menolak tegas dan tetap loyal mendukung Khofifah Indar Parawansa,” terang Mantan Anggota DPR RI ini. (red)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini