Blitar (Jatim), Kabartujuhsatu.news,- Dandim 0808/Blitar Letkol Inf Didin Nasruddin Darsono, S.Sos., M.Han mengatakan, dengan adanya Bansos berupa beras yang kami berikan ini, semoga bermanfaat dan bisa meringankan beban warga masyarakat yang terdampak Covid-19. Jangan dilihat dari besar atau kecilnya Bansos yang kami berikan, tapi ini merupakan bentuk kepedulian kami kepada warga masyarakat yang sangat membutuhkan.
"Sekali lagi, kami berharap jangan dinilai dari besar atau kecilnya Bansos yang kami berikan. Tapi bantuan yang kami berikan ini merupakan bentuk kepedulian kami dari Tiga Pilar bersama Yayasan Budha Tzu Chi Jatim kepada warga masyarakat yang terdampak Covid-19 yang sangat membutuhkan Bansos "Kata Dandim 0808/Blitar.
Pembagian 4.000 paket beras (Bansos) dari Tiga Pilar dan Yayasan Budha Tzu Chi Jatim ini, nantinya akan dibagikan secara door to door atau langsung ke rumah warga masyarakat yang dilakukan oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas dan bekerja sama dengan perangkat desa.
Untuk penyerahan Bansos berupa beras secara simbolis diberikan kepada 4 perwakilan warga masyarakat. Adapun untuk acara pemberangkatan dilaksanakan di Pendopo Pemkab Blitar di Kanigoro, oleh Wakil Bupati Blitar H. Rahmat Santoso, SH, MH, Dandim 0808/Blitar Letkol Inf Didin Nasruddin Darsono, S.Sos., M.Han, Wakapolres Blitar Kompol Wiji Rahayu dan Ketua Yayasan Budha Tzu Chi Jatim Bapak Valentino, Jum'at (30/07/2021).
Lanjut Dandim 0808/Blitar, Letkol Inf Didin Nasruddin Darsono, S.Sos., M.Han juga menuturkan untuk Pandemi Covid -19 ini, masih belum tahu kapan berakhirnya, untuk itu perlu adanya kerja sama dan saling bahu membahu dari seluruh pihak. "Bukan hanya TNI-Polri dan Pemerintah Daerah, akan tetapi perlu juga bantuan dari elemen masyarakat seperti Yayasan Budha Tzu Chi ini dan yang lainnya," tutur Letkol Inf Didin.
Bansos beras ini, akan disalurkan secara merata kepada warga masyarakat yang membutuhkan di 22 Kecamatan Kab Blitar, dengan menugaskan personel Babinsa dan Bhabinkamtibmas, serta selalu berkoordinasi dengan perangkat desa/kelurahan, karena mereka lebih mengerti dan paham warga masyarakat yang belum mendapat Bansos, pungkasnya (Dim0808).
