BBPP Batangkaluku Gelar Pelatihan PLEK Bagi Penyuluh di Sulteg
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Daftar Blog Saya

    BBPP Batangkaluku Gelar Pelatihan PLEK Bagi Penyuluh di Sulteg

    Kabartujuhsatu
    Sabtu, 26 Juni 2021, Juni 26, 2021 WIB Last Updated 2021-06-26T11:58:28Z
    masukkan script iklan disini

    Kabartujuhsatu.news,-Selain meningkatkan produksi pertanian, petani juga diharapkan bisa melakukan pengelolaan keuangan. Melalui Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK) proyek Integrited Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP), 45 penyuluh Toli Toli, Poso dan Banggai belajar bagaimana cara pengelolaan keuangan.

    Kegiatan ini sesuai dengan arahan mentan Syahrul Yasin Limpo “Pemerintah mendorong dan membantu petani untuk meyakinkan lembaga perbankan bahwa menyalurkan kredit kepada petani tidak akan merugi.”

    Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku sebagai salah satu UPT dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) telah diamanahkan menyelenggarakan PLEK bagi penyuluh pertanian sebanyak 2 angkatan dengan jumlah 45. Peserta yang berasal dari Kabupaten Toli-toli, Poso dan Banggai.



    Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Bustanul Arifin membuka pelatihan melalui video conference Zoom. Dalam arahannya semoga penyuluh yang dilatih mampu mentransfer ilmu yang di ajarkan oleh para fasilitator, Narasumber dan Widyaiswara sehingga kedepannya dapat di aplikasikan dan bermanfaat bagi petani kita dalam mengelola keuangannya.

    Selanjutnya seluruh peserta wajib melakukan identifikasi pengembangan wilayah di lokasi masing-masing, sesuai dengan arahan Mentan, Syahrul Yasin Limpo bahwa ditargetkan beberapa kabupaten sudah mampu untuk mengekspor produk komoditasnya. Inilah tugas penyuluh yang ada di kecamatan untuk mengatur sejauh mana wilayah pembangunan pertanian di daerah binaannya dan telah mengetahui produk/komoditas mana yang mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Jangan hanya memikirkan hal kecil saja, penyuluh kecamatan harus memiliki konsep pengembangan di binaannya masing-masing. “tutup Bustanul.

    Dedy Nursyamsi selalu menyampaikan di beberapa pertemuan bahwa “Pendapatan bisa meningkat apabila produktivitas dan produksi usaha taninya meningkat. Pendapatan bisa meningkat apabila layanan pasar tertata dengan baik. Artinya kita memiliki pasar yang jelas untuk menyaluran hasil produksi, hasil panen. Dan yang tidak kalah penting adalah meningkatkan akses dan pelayanan keuangan. Untuk urusan ini, Kementan memiliki KUR pertanian yang bisa dimanfaatkan”. (Al-Aziz/Yuli N).
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini