Presma UMT: Toleransi dan Keberagaman Perlu Dirawat Sejak Dini
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Daftar Blog Saya

    Presma UMT: Toleransi dan Keberagaman Perlu Dirawat Sejak Dini

    Kabartujuhsatu
    Selasa, 04 Mei 2021, Mei 04, 2021 WIB Last Updated 2021-05-04T16:23:47Z
    masukkan script iklan disini

    Jihan Mahes Fahlevi Presiden Mahasiswa UMT (Foto Istimewa)


    Tangerang (Banten), Kabartujuhsatu.news,- Merebaknya isu intoleransi antar umat beragama di Indonesia dan banyaknya konflik antar suku menjadi hal yang paling disorot pada saat ini.


    Salah satu konflik yang cukup mengundang perhatian adalah konflik Papua yang banyak menimbulkan trauma dan kerugian tersendiri bagi pihak-pihak yang terlibat dan terlebih banyak persoalan umat dan bangsa yang hari ini perlu dibahas dan dicari solusinya secara bersama dengan perspektif berbagai tokoh.


    Di kota-kota besar, terutama di provinsi Banten, masih banyak mahasiswa yang cenderung apatis terkait hal ini.


    Berdasarkan hal tersebut, BEM Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) menggelar Silaturahmi dan Konsolidasi Mahasiswa Se-Banten dalam rangka “Memperkokoh Toleransi antar Umat Beragama” guna mengedukasi dan menghilangkan sikap apatis warga Banten terkait keberagaman, khususnya hubungan antara Suku, Ras dan Agama.


    Jihan Mahes Fahlevi Presiden Mahasiswa UMT dalam paparannya berharap agar kita semua semakin kritis dan positif dalam memandang keberagaman.



    Dikatakannya, "Keberagaman ini bukan sesuatu yang harus dihindari melainkan suatu yang harus diterima karena sejatinya manusia satu dengan lainnya itu berbeda-beda, dan semoga kita semua dapat menjadi pribadi yang lebih toleran terhadap perbedaan yang ada. Jelasnya.


    “Kami berharap dengan adanya agenda ini masyarakat mampu memperkokoh toleransi antar umat beragama sehingga terjalinnya komunikasi yang baik dan hidup berdampingan dalam suatu perbedaan,” ujar Mahes dalam sambutannya di Gedung KNPI Kota Tangerang. Selasa (4/5/2021).


    Mahes menjelaskan, "Kedepan insyaallah kami akan terus mengadakan hal-hal seperti ini dengan skala yang lebih luas, sehingga mampu bersinerginya antara Ulama dengan Umaro, antara tokoh agama dengan pemerintah untuk sama sama memajukan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bebernya.


    “Secara garis besar kami ingin memberikan ruang kepada mahasiswa untuk menjadi pembicara dalam diskusi, untuk menumbuhkan mahasiswa yang bersifat kritis dan peka terhadap isu-isu yang berkembang dan membangun komunikasi lintas organisasi BEM, OKP dan Tokoh Bangsa, dengan cara terlibat dalam satu kegiatan secara bersamaan untuk membahas persoalan kedepannya dengan membahas persoalan umat dan bangsa secara komperhensif,” pungkasnya. (Rifan Selbhy).

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini