Siak (Riau), Kabartujuhsatu.news, -Dunia pendidikan tercoreng. Bagaimana tidak, disaat Pemerintah gencarnya mencerdaskan kehidupan anak bangsa, namun ulah salah seorang guru bidang studi Kewarganegaraan di SMA Negeri 2 Tualang ini tidak terpuji.
Sumber tak lain yakni seorang siswi yang masih duduk dibangku kelas X ini, harus berurusan dengan lembaga pendidikan milik plat merah itu.
"Ya saya nggak dikasi masuk oleh guru itu. Orangtua saya belum punya uang buat bayar dinas topi dan dasi bang. Maka saya malu bang. Guru itu selalu tanyakan kapan pakai dasi sama topi," ujar Siswi bertempat tinggal di Kampung Tualang tersebut, Rabu (24/11/2021).
Lanjutnya, kedua orang tua yang bersangkutan adalah Keluarga kurang mampu.
"Ayah saya mocok-mocok kerjanya bang. Mamak saya hanya di rumah, saya malu bang. Selalu guru tanyakan. Niat saya mau sekolah ada bang," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Dra Yulita saat dikonfirmasi mengaku tidak membenarkan ulah atau tindakan yang dilakukan oleh anggotanya kepada para anak didik tersebut.
Pihaknya segera memanggil siswi tersebut bersama guru yang bersangkutan.
"Kalau ada yang semacam itu suruh jumpai saya pak. Biar jelas dan tau siapa dan apa masalahnya. Guru yang demikian saya akan berikan tindakan. Maka say harap siswinya temui saya pak," kata Kepala Sekolah saat dihubungi.
Sekedar diketahui, biaya pengadaan atribut dan seragam di sekolah milik Pemerintah Provinsi Riau itu cukup mahal. Diberbagai sekolah kutipan untuk hal itu mencapai dua juta rupiah. (Simon)
