Beginikah Alasan Kompol Yuni Nyabu ? Simak Analisis Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Daftar Blog Saya

    Beginikah Alasan Kompol Yuni Nyabu ? Simak Analisis Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel

    Kabartujuhsatu
    Kamis, 18 Februari 2021, Februari 18, 2021 WIB Last Updated 2021-02-18T17:05:09Z
    masukkan script iklan disini


    Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi mantan Kapolsek Astana Anyar (Foto Dokumen).

    Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi tengah menjadi sorotan. Pasalnya, sebagai Kapolsek Astana Anyar, ia malah menggelar pesta sabu bersama 11 anak buahnya.


    Kelakuan wanita perwira Polri dengan satu melati di pundak itu dinilai banyak pihak jelas-jelas mencoreng muka institusi Polri.
    Sebagai aparat penegak hukum, Kompol Yuni malah menunjukkan kelakuan yang berbanding terbalik dengan tugas, kewajiban serta sumpah dan janji sebagai anggota Polri.


    Lalu, apa alasan dan penyebab Kompol Yuni Purwanti sampai terlibat dalam penyalahgunaan narkoba?


    Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyampaikan analisisnya.


    Menurutnya, pekerjaan sebagai polisi memiliki beban yang sangat berat dan kerap menguras stamina.


    “Menjadi polisi itu sama artinya dengan menekuni salah satu pekerjaan paling berat sejagat. Beban naik, stamina turun, waktu konstan,” kata Reza dikutip dari JPNN.com, Kamis (18/2/2021).


    Ketika beban kerja tinggi tapi stamina tidak mendukung, banyak oknum aparat memilih cara instan.


    “Cara jitu untuk mendongkrak stamina dan menata suasana hati, ya pakai narkoba. Instan,” ujarnya.


    Hitung-hitungan di atas keras, jebolan Fakultas Psikologi UGM ini menyatakan, personel polisi bisa jadi termasuk kelompol rentan menyalahgunakan narkoba.
    Karena itu, dibutuhkan kontrol superketat secara kelembagaan.


    “Apalagi, dengan power yang mereka punya. Tampaknya mereka punya akses lebih luas untuk memperoleh barang haram tersebut,” tandas peraih gelar MCrim (Forpsych-master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne, Australia ini.


    Sebelumnya, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Ahmad Dofiri menyesalkan kelakuan Kompol Yuni Purwanti.


    “Saya prihatin ya, karena memang ada beberapa keterlibatan anggota yang lain, salah satunya yang sangat kita sesalkan adalah satu Kapolsek yaitu Kapolsek Astana Anyar yang ada di Polrestabes Bandung,” ungkapnya, Kamis (18/2/2021).


    Untuk itu, ia langsung mencopot Yuni dari jabatannya sebagai Kapolsek Astana Anyar Bandung, usai ditangkap bersama belasan anak buahnya.


    Sedangkan 11 anak buah Kompol Yuni saat ini masih menjalani pemeriksaan oleh Propam Polda Jabar.


    “Jika memang terbukti terlibat dalam tindak penyalahgunaan narkotika, mereka bakal ditindak tegas,” terang Dofiri.


    Dengan kejadian ini, dirinya meminta seluruh anggota Polri untuk dapat menjadikan pembelajaran bagi anggota lainnya.


    “Kepada yang bersangkutan tentunya, kemarin sudah dilakukan pencopotan dari jabatannya sebagai Kapolsek,” ungkapnya.


    “Selanjutnya bersama-sama dengan anggota lain yang terlibat kita terus melakukan pendalaman dan pemeriksaan,” pungkas Dofiri. (Syarif).

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini