Upacara Penerimaan Rapor SDN 7 Salotungo Perkuat Program GATI, Menyemai Keteladanan Ayah, Doa Ibu, dan Harapan Masa Depan Anak
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner
    Klik Gambar Inaproc Kabartujuhsatu di Kolom Pencarian

    Daftar Blog Saya

    Upacara Penerimaan Rapor SDN 7 Salotungo Perkuat Program GATI, Menyemai Keteladanan Ayah, Doa Ibu, dan Harapan Masa Depan Anak

    Kabartujuhsatu
    Sabtu, 20 Desember 2025, Desember 20, 2025 WIB Last Updated 2025-12-20T12:31:19Z
    masukkan script iklan disini


    Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Suasana khidmat dan penuh makna menyelimuti halaman SD Negeri 7 Salotungo saat sekolah tersebut melaksanakan Upacara Penerimaan Rapor peserta didik. Sabtu (20/12/2025).


    Kegiatan ini tidak hanya menjadi penanda berakhirnya proses pembelajaran semester, tetapi juga dirangkaikan dengan pelaksanaan Program Pemerintah Daerah Kabupaten Soppeng, GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia), sebuah gerakan moral dan sosial yang menekankan pentingnya peran ayah dalam pendidikan dan pembentukan karakter anak.


    Berbeda dari penerimaan rapor pada umumnya, kegiatan ini menghadirkan para ayah untuk mendampingi langsung putra-putri mereka.


    Kehadiran para ayah di tengah prosesi pendidikan tersebut menjadi simbol kuat bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas sekolah atau ibu semata, melainkan juga panggilan kesadaran seorang ayah sebagai teladan utama dalam keluarga.


    Program GATI dimaknai sebagai “jalan sunyi keteladanan”, sebuah ajakan reflektif agar para ayah hadir secara nyata dalam kehidupan anak-anaknya.


    Tidak sekadar berperan sebagai pencari nafkah, tetapi sebagai figur yang memberi contoh melalui sikap, tutur kata, kejujuran, tanggung jawab, dan keteguhan moral.


    Di sinilah pendidikan menemukan ruhnya, ketika nilai diajarkan bukan hanya melalui kata, tetapi melalui laku hidup sehari-hari.


    Dalam sambutannya, Kepala SD Negeri 7 Salotungo, Abdul Asis, S.Pd.I, menegaskan bahwa keberhasilan pendidikan tidak pernah lahir dari satu pihak saja.


    "Sekolah, orang tua, dan anak-anak adalah satu kesatuan yang saling melengkapi dalam proses panjang pembentukan manusia seutuhnya, ujarnya.


    “Sesungguhnya keberhasilan sejati adalah milik Sang Pencipta. Sekolah hanya berikhtiar, orang tua hanya menemani, dan anak-anak hanya berproses.


    "Jika hari ini ada kebaikan yang tampak, maka itu adalah buah dari kebersamaan yang ikhlas,” tuturnya dengan nada penuh perenungan, terang Kepsek SDN 7 Salotungo.


    Ia juga menekankan bahwa setiap capaian yang diraih anak-anak adalah hasil dari proses belajar yang panjang, sementara setiap kekurangan harus diterima sebagai pengingat bahwa pendidikan adalah perjalanan yang terus diperbaiki.



    Oleh karena itu, SDN 7 Salotungo senantiasa membuka diri terhadap kritik, saran, dan masukan dari orang tua serta masyarakat sebagai upaya menjaga arah pendidikan agar tetap berpijak pada nilai-nilai kebaikan.



    Momen paling menyentuh dalam upacara tersebut terjadi ketika Abdul Asis, S.Pd.I, menyampaikan refleksi tentang peran ibu dalam keberhasilan pendidikan anak.


    Di hadapan para orang tua dan peserta didik, ia mengungkapkan bahwa di balik keteladanan seorang ayah, selalu ada sosok ibu yang menjadi kekuatan sunyi dalam keluarga.


    “Ayah mungkin berdiri di depan sebagai teladan, tetapi ibu adalah kekuatan sunyi yang menopang dari belakang, dengan doa, kesabaran, dan cinta yang tak pernah berhenti.”


    Ungkapan tersebut menggema kuat di hati seluruh hadirin. Tepuk tangan panjang bergemuruh memenuhi halaman sekolah. Para ibu tampak menundukkan kepala dengan mata berkaca-kaca, sementara para ayah berdiri memberikan aplaus sebagai bentuk penghormatan tulus atas peran ibu yang sering kali tak terlihat, namun menentukan arah kehidupan anak.


    Momentum ini menjadi penegas bahwa pendidikan sejati adalah kerja jiwa bersama, tempat ayah dan ibu saling menguatkan, saling melengkapi, dan berjalan seiring dalam menanamkan nilai, adab, serta kasih sayang kepada anak-anak mereka.


    Melalui semangat GATI, SD Negeri 7 Salotungo berharap terbangun sinergi yang kokoh antara keteladanan ayah, doa dan ketulusan ibu, serta dedikasi para guru.


    Dari sinergi inilah diharapkan lahir generasi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga matang secara emosional, luhur dalam akhlak, dan kuat dalam tanggung jawab sosial serta kebangsaan.


    Dari halaman sekolah yang sederhana itu, tumbuh harapan besar bagi masa depan. Bahwa anak-anak SDN 7 Salotungo kelak menjadi insan yang menjaga nilai, merawat kemanusiaan, dan memberi manfaat bagi sesama. Sebab pendidikan sejati bukan hanya tentang angka di rapor, melainkan tentang cahaya dalam hati dan arah dalam hidup.


    (Red) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini