Nobar Film Horor Indonesia DOTI: Tumbal Ilmu Hitam di Cafe Saromase Soppeng, Angkat Kisah Mistis Sulawesi Selatan
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner
    Klik Gambar Inaproc Kabartujuhsatu di Kolom Pencarian

    Daftar Blog Saya

    Nobar Film Horor Indonesia DOTI: Tumbal Ilmu Hitam di Cafe Saromase Soppeng, Angkat Kisah Mistis Sulawesi Selatan

    Kabartujuhsatu
    Sabtu, 20 Desember 2025, Desember 20, 2025 WIB Last Updated 2025-12-21T06:18:05Z
    masukkan script iklan disini


    Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Antusiasme masyarakat terhadap film horor lokal kembali terlihat dalam acara nonton bareng (nobar) film DOTI: Tumbal Ilmu Hitam yang digelar di Cafe Saromase, Kabupaten Soppeng. Sabtu malam (20/12/2025).


    Film horor Indonesia yang  dirilis pada tahun 2025 ini sukses menarik perhatian penonton karena mengangkat kisah nyata bernuansa mistis dari Sulawesi Selatan, dengan balutan budaya dan kepercayaan lokal Bugis yang kental.


    Acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pemeran film, di antaranya Sri Herawati dan Arzyki Herdi Pertama, yang mendapat sambutan hangat dari masyarakat Soppeng.


    Kehadiran para pemain menambah kesan spesial sekaligus menjadi ajang apresiasi bagi karya anak bangsa yang mengangkat kearifan lokal ke layar lebar.


    Kisah Kelam, Dendam, dan Teror Santet


    Film DOTI: Tumbal Ilmu Hitam disutradarai oleh Bayu Pamungkas dan bergenre horor. Cerita berpusat pada sosok Ikhsan, yang diperankan oleh Ahmad Pule.


    Ikhsan kembali ke kampung halamannya setelah 15 tahun meninggalkan Desa akibat tragedi masa lalu yang mengerikan.


    Saat masih kecil, ayah Ikhsan, Daeng Rate (diperankan oleh Jerry Wong), tewas dibakar massa setelah dituduh sebagai dukun ilmu hitam.


    Peristiwa tragis itu memaksa Ikhsan dan ibunya, Daeng Rannu, melarikan diri ke luar pulau demi menyelamatkan diri.


    Kini, Ikhsan kembali ke Desa dengan niat membersihkan nama baik ayahnya sekaligus berdakwah.


    Namun kepulangannya justru memicu kembali teror santet, dendam lama, serta rahasia kelam yang selama ini tersembunyi di balik kehidupan masyarakat Desa.


    Peran Sentral Ahmad Pule sebagai Ikhsan


    Dalam film ini, Ahmad Pule tampil kuat sebagai Ikhsan, tokoh sentral yang harus bergulat dengan konflik batin mendalam.


    Ia dihadapkan pada pilihan sulit antara warisan leluhur yang penuh misteri dengan kehidupan modern yang telah ia jalani selama pelarian.


    Akting Ahmad Pule dinilai mampu menghadirkan emosi, ketegangan, serta pergulatan spiritual yang memperkuat atmosfer horor film ini.


    Karakternya menjadi jembatan antara masa lalu yang kelam dan upaya mencari kebenaran.


    Sri Herawati, Aktris Asal Soppeng yang Mencuri Perhatian


    Salah satu sorotan utama dalam film ini adalah penampilan Sri Herawati, aktris asal Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.


    Dalam DOTI: Tumbal Ilmu Hitam, Sri Herawati memerankan karakter Daeng Rannu, ibu Ikhsan.


    Daeng Rannu digambarkan sebagai sosok ibu penuh kasih sayang sekaligus penjaga rahasia besar keluarga.


    Setelah suaminya tewas dibakar warga, ia melarikan diri bersama Ikhsan dan selama bertahun-tahun menyimpan luka batin serta ketakutan mendalam.


    Akting perdana Sri Herawati di film layar lebar berhasil menghadirkan nuansa emosional dan mistis yang kuat.


    Karakternya menjadi elemen penting dalam membangun cerita horor yang tidak hanya menakutkan, tetapi juga sarat nilai kemanusiaan dan budaya Bugis.


    Dalam kesempatan nobar, Sri Herawati menyampaikan harapannya agar film ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat serta menjadi pembuka jalan bagi talenta-talenta lokal Sulawesi Selatan untuk bersinar di industri perfilman nasional.


    Billy Budjanger sebagai Daeng Rewa yang Misterius


    Aktor Billy Budjanger memerankan karakter Daeng Rewa, ayah dari Tari, sekaligus sosok yang menuduh Daeng Rate sebagai dukun ilmu hitam.


    Daeng Rewa digambarkan sebagai dukun sakti yang penuh intrik dan menyimpan rahasia masa lalu.


    Peran Billy Budjanger tampil menonjol dengan karakter yang karismatik, gelap, dan penuh kejutan.


    Aksinya menggiring penonton ke dalam lapisan konflik yang semakin dalam, memperkuat ketegangan serta menghadirkan plot twist yang tak terduga.


    Deretan Pemain dan Karakter Pendukung


    Selain para pemeran utama, film ini juga dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris lainnya, seperti Della Ogini dan Anita Tanjung, yang memperkaya dinamika cerita.


    Menariknya, dalam film ini Arzyki Herdi Pertama, anak kandung Sri Herawati, turut ambil bagian dengan memerankan karakter Aco, seorang anak yang dilarang ayahnya pergi ke surau untuk mengaji. 


    Karakter Aco menjadi simbol konflik nilai, ketakutan, dan tekanan sosial di tengah masyarakat Desa.


    Pengalaman Arzyki dan Kisah Unik di Balik Casting


    Dalam sesi bincang singkat saat nobar, Arzyki menceritakan pengalaman berkesannya terlibat dalam film DOTI: Tumbal Ilmu Hitam.


    Cucu H Abubakar Subair ini mengungkapkan bahwa awalnya sang ibu, Sri Herawati, hanya mengantarnya saat proses audisi.


    Namun tak disangka, Sri Herawati justru ikut dipanggil oleh tim casting dan akhirnya dipercaya memerankan salah satu karakter utama.


    Kisah ini menjadi bukti bahwa kesempatan bisa datang dari arah yang tak terduga.


    Horor Lokal dengan Kearifan Budaya Bugis


    Dengan latar cerita yang kuat, atmosfer mencekam, serta eksplorasi kepercayaan lokal Bugis tentang santet dan ilmu hitam, DOTI: Tumbal Ilmu Hitam hadir sebagai film horor yang tidak hanya mengandalkan jumpscare, tetapi juga kedalaman cerita dan budaya.


    Nobar di Cafe Saromase Soppeng menjadi bukti besarnya dukungan masyarakat terhadap film ini.


    Banyak penonton berharap film ini dapat menjadi salah satu tonggak penting bagi kebangkitan film horor lokal berbasis cerita daerah.


    Dengan segala kekuatan cerita, akting, dan nilai budaya yang diusung, DOTI: Tumbal Ilmu Hitam menjadi salah satu film horor Indonesia yang paling dinantikan pada tahun 2025.


    (Red) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini