Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Sebuah inovasi produk kesehatan berbahan dasar herbal muncul dari Kabupaten Soppeng. Sosok di balik penemuan ini adalah Ismail Jamareng, seorang guru agama yang meracik minyak herbal bernama Minyak E-Dae, yang disebut-sebut mampu membantu meredakan berbagai keluhan kesehatan.
Produk ini mulai dikenal masyarakat setelah banyak warga yang menggunakannya sebagai obat luar untuk berbagai jenis nyeri, mulai dari sakit kepala, urat kejepit, nyeri sendi, hingga keluhan lambung yang cukup dioleskan pada dada atau punggung.
Tak hanya untuk pengobatan, minyak ini juga dapat digunakan untuk urut dengan mencampurkannya bersama handbody.
Minyak E-Dae diklaim sebagai terobosan baru dalam kategori minyak angin dengan harga terjangkau.
Menurut Ismail, minyak ini dibuat melalui proses penghangatan yang memadukan sekitar 100 jenis rempah asli, lalu diberi tambahan program berbasis elektronik, suatu metode yang ia sebut dapat meningkatkan efektivitas ekstraksi bahan herbal.
“Formula ini lahir dari proses panjang,” ujar Ismail sang inovator ketika ditemui di warkop Ujung Teras.
“Tujuannya sederhana, membantu masyarakat mendapatkan solusi praktis dan terjangkau untuk keluhan kesehatan sehari-hari.”
Minyak E-Dae dipromosikan dapat membantu meredakan berbagai masalah seperti:
Peradangan (anti-inflamansi)
Sakit gigi, Nyeri lutut, Sakit kepala, Saraf kejepit, Sakit perut, Stres, Demam, Gigitan serangga, Batuk, Infeksi, Luka dan bisul, Luka akibat diabetes
Rematik, Asma, Masalah kulit
Varises
Meski demikian, minyak ini hanya diperuntukkan sebagai obat luar, sehingga pengguna disarankan tetap berkonsultasi dengan tenaga kesehatan jika keluhan tidak membaik.
Minyak E-Dae mengandung beberapa bahan aktif, antara lain: Methyl Salicylate 60%, Eucalyptus 30%, Philippe Grasse 5%, Menthol 5%.
Kombinasi ini membuat minyak memiliki aroma kuat sekaligus sensasi hangat yang banyak disukai pengguna produk minyak gosok.
Produk ini diproduksi dengan label BALI–SOPPENG, menunjukkan bahwa peracikan bahan dilakukan melalui kerja sama lintas daerah.
Kehadiran Minyak E-Dae sudah mulai menarik perhatian masyarakat Soppeng dan kini perlahan meluas ke berbagai kota di Indonesia.
Meski belum memiliki sertifikasi medis formal, banyak warga memberikan testimoni positif mengenai efektivitasnya.
Para pengguna berharap ke depan produk ini dapat mendapat dukungan regulasi dan penelitian lanjutan agar manfaatnya lebih teruji dan bisa dinikmati secara luas.
Sejumlah tokoh dan warga turut mencoba minyak ini dan memberikan komentar positif.
Akbar, aktivis Pemuda Soppeng, mengaku tubuhnya terasa lebih ringan setelah mencoba minyak tersebut saat mengurut.
Dr. Nurmal Idrus juga mengatakan bahwa minyak ini memberikan sensasi “meresap dan nyaman” ketika digunakan pada leher dan punggung.
Amrayadi, mantan Ketua KPU Soppeng, menyampaikan pengalaman serupa dan menyebut minyak tersebut memberikan efek hangat yang bertahan cukup lama.
Dengan semakin banyaknya perhatian masyarakat, Minyak E-Dae dinilai berpotensi menjadi salah satu produk herbal unggulan daerah.
Warga berharap adanya dukungan pemerintah, lembaga penelitian, dan pihak yang berkompeten agar produk ini dapat dikembangkan lebih jauh dan memperoleh legitimasi resmi.
(Red)



