Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Koordinator Presidium Forum Komunikasi Jurnalis (FKJ) Andi Agus Setiawan PH Rauf bersama Ketua Investigasi dan Monitoring Lembaga Hak Asasi Manusia (LHI) Mahmud, menggelar bincang santai di Soppeng, Kamis (11/12/2025).
Kegiatan ini membahas dinamika kerja jurnalis, LSM, dan tantangan dalam melakukan investigasi.
Dalam bincang tersebut, Andi Agus mengurai berbagai jenis berita yang biasa ditemui di media, mulai dari Straight News, Indepth Reporting atau berita berkedalaman, hingga berita investigasi.
Ia menekankan perbedaan karakter masing-masing jenis berita.
“Berita straight news biasanya selesai dalam waktu singkat, cukup lima menit saja. Sedangkan berita IR memerlukan pendalaman, penelitian data, dan wawancara tambahan.
"Namun yang paling menarik dan menantang adalah berita investigasi, karena membutuhkan waktu lama, biaya besar, dan risiko yang tidak sedikit bagi wartawan,” ujar Andi Agus.
Lebih lanjut, Andi Agus menjelaskan perbedaan fungsi antara wartawan, LSM, dan aparat penegak hukum (APH).
Menurutnya, wartawan berperan dalam menginformasikan fakta kepada publik, LSM fokus pada advokasi dan pemantauan, sementara APH memiliki kewenangan hukum seperti penyitaan dokumen atau penjemputan paksa.
Mahmud dari LHI turut menegaskan bahwa investigasi lapangan membutuhkan kesabaran dan kehati-hatian tinggi.
“Investigasi memang membutuhkan waktu panjang, ketelitian, dan kadang menghadapi risiko di lapangan. Namun hasilnya sangat penting untuk memastikan kebenaran dan keadilan,” jelas Mahmud.
Kedua pihak sepakat bahwa sinergi antara media, LSM, dan APH sangat penting dalam menciptakan akuntabilitas publik.
Agus berharap, melalui kegiatan seperti ini, para jurnalis di Soppeng dapat semakin memahami cara melakukan investigasi yang mendalam, aman, dan profesional.
Bincang santai ini juga membuka kesempatan bagi peserta untuk berdiskusi langsung, berbagi pengalaman lapangan, dan mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang kerja investigasi.
Kegiatan seperti ini akan dilakukan kedepan dengan menghadirkan sejumlah jurnalis lokal, penggiat LSM, dan mahasiswa yang tertarik pada dunia jurnalistik dan hak asasi manusia.
(Red)



