Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Upaya pembinaan karakter digital kembali ditunjukkan oleh pihak Sekolah Dasar di Kabupaten Soppeng.
Ketua Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) SDN 7 Salotungo, Irwan, S. Pd, melakukan pemeriksaan terhadap murid yang kedapatan membawa telepon genggam (HP) saat jam pelajaran berlangsung, sebagai langkah edukatif untuk menanamkan kedisiplinan dan tanggung jawab dalam penggunaan teknologi.
Kegiatan ini digelar bukan semata-mata untuk menegakkan aturan, tetapi juga menjadi sarana pendidikan karakter di era digital.
Dengan pendekatan yang humanis dan mendidik, Irwan memberikan pengarahan kepada siswa agar mampu menggunakan teknologi secara bijak dan sesuai kebutuhan.
“Teknologi bukan untuk dihindari, tapi harus digunakan dengan bijak. Di sekolah, yang utama adalah belajar, bukan bermain gawai. Kalau kita tidak belajar mengendalikan diri sejak dini, maka justru teknologi yang akan mengendalikan kita,” ujar Irwan saat memberikan pembinaan di hadapan para siswa. Rabu (5/11/2025).
Dalam kegiatan tersebut, beberapa murid yang membawa HP tanpa izin diberikan pembinaan khusus.
Mereka diajak berdialog mengenai dampak negatif penggunaan HP di jam belajar, seperti menurunnya fokus, gangguan konsentrasi, serta munculnya kebiasaan kurang disiplin.
Pendekatan yang dilakukan Irwan mendapat apresiasi dari pihak sekolah dan para guru.
Kepala SDN 7 Salotungo, Abdul Asis, S. Pd. I, menyatakan dukungannya terhadap langkah proaktif yang diambil Ketua TPPK.
Ia menilai kegiatan tersebut sejalan dengan misi sekolah dalam membentuk karakter peserta didik yang berakhlak mulia dan bijak dalam menghadapi tantangan digital.
“Anak-anak perlu dipandu agar tidak salah langkah dalam menggunakan teknologi.
"Pemeriksaan ini bukan bentuk hukuman, melainkan pendidikan agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang bijak, sopan, dan bertanggung jawab di dunia maya maupun nyata,” ungkapnya.
Menurut para guru, kegiatan pemeriksaan HP ini terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya penggunaan gawai secara proporsional.
Guru menilai bahwa pengawasan yang disertai pembinaan mampu menanamkan nilai-nilai disiplin dan tanggung jawab tanpa menimbulkan rasa takut.
Salah seorang murid yang mengikuti kegiatan pembinaan mengaku mendapatkan pelajaran berharga dari pengalaman tersebut.
“Saya jadi paham kalau HP bisa ganggu pelajaran. Mulai sekarang, saya simpan saja di rumah supaya bisa lebih fokus,” ujarnya polos.
Melalui kegiatan ini, SDN 7 Salotungo kembali menegaskan komitmennya untuk mencetak peserta didik yang berkarakter, disiplin, dan cerdas dalam memanfaatkan teknologi.
Upaya ini juga menjadi wujud nyata penerapan visi sekolah, yaitu “Berakhlak Mulia, Cerdas, Kreatif, dan Cinta Lingkungan melalui Pembelajaran Bermakna.”
(Red)
