Soppeng, Sulsel, Kabartujuhsatu.news, Bupati Soppeng, H. Suwardi Haseng, melayat ke rumah duka di Desa Leworeng, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng, Senin (10/11/2025).
Kehadirannya merupakan bentuk belasungkawa atas meninggalnya H. Mannahawu Bin La Kallu (88), ayah dari Dr. Suriansah, SH, MH mantan Wakil Bupati Soppeng yang juga pernah menjabat anggota DPR RI Komisi III.
Kabar duka tersebut pertama kali disampaikan oleh Wakil Bupati Soppeng, Ir Selle KS Dalle melalui pesan singkat kepada sejumlah pihak.
Dalam pesannya, ia mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan almarhum.
“Mohon doanya. Semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT, diampuni segala dosanya, diterangi dan dilapangkan alam kuburnya,” ujar Selle, Senin (10/11/2025).
Almarhum H. Mannahawu Bin La Kallu diketahui akan dimakamkan pada Selasa (11/11/2025) di kampung halamannya, Desa Leworeng, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng.
Mannahawu meninggal dunia dua tahun setelah istrinya, Sitti Binti Pallajareng, berpulang pada Kamis (30/3/2023) malam.
Keduanya dikenal sebagai sosok yang religius dan dihormati di lingkungan masyarakat setempat.
Semasa hidupnya, almarhum menetap di Leworeng bersama keluarga besarnya.
Ia meninggalkan empat orang anak dan tujuh cucu. Keempat anaknya yakni Hj. Rosdiana (memiliki dua anak), Hj. Rosnatang (satu anak), Supriansa (dua anak), dan Arman (dua anak).
Bupati Soppeng, H. Suwardi Haseng, menyampaikan duka cita yang mendalam atas kepergian almarhum.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Soppeng, kami menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulangnya orang tua dari Pak Supriansa.
"Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan oleh Allah SWT,” ucap Suwardi.
Suwardi menambahkan, kepergian almarhum merupakan kehilangan besar, terutama bagi keluarga besar Supriansa yang selama ini dikenal aktif mengabdi untuk masyarakat Soppeng.
Ia berharap nilai-nilai kebaikan yang diwariskan almarhum dapat terus dilanjutkan oleh anak dan cucunya.
Masyarakat sekitar juga tampak berdatangan ke rumah duka sejak pagi untuk memberikan penghormatan terakhir.
Sejumlah tokoh masyarakat, pejabat daerah, dan kerabat keluarga turut hadir memberikan doa serta dukungan moral kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Beliau dikenal sebagai sosok yang sederhana, dermawan, dan sangat dekat dengan warga. Kami merasa kehilangan yang mendalam,” ujar salah seorang warga Leworeng.
Prosesi pemakaman dijadwalkan berlangsung Selasa pagi di pemakaman keluarga di Leworeng dengan diiringi doa dan tahlilan dari masyarakat sekitar.
(Red)





