Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Isu retaknya hubungan antara Bupati Soppeng, H. Suwardi Haseng, SE, dengan partai pengusung utamanya Partai Golkar yang sempat santer terdengar di kalangan publik dan media lokal, akhirnya dibantah tegas oleh jajaran Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Soppeng.
Penegasan ini disampaikan langsung oleh H. A. Wadeng, juru bicara Fraksi Golkar DPRD Soppeng, yang memastikan bahwa hubungan antara Bupati Suwardi dan Partai Golkar tetap solid dan harmonis.
“Sesuai dengan perintah Ketua DPD II Golkar Soppeng, Fraksi Golkar harus memberikan dukungan penuh terhadap program-program kerja yang dicanangkan oleh Bupati Suwardi Haseng,” ujar A. Wadeng di Gedung DPRD Soppeng, beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, komitmen tersebut bukan hanya sebatas pernyataan politik, tetapi merupakan bentuk nyata loyalitas partai terhadap kader terbaiknya yang kini mengemban amanah sebagai kepala daerah.
“H. Suwardi Haseng adalah kader Golkar tulen. Tidak mungkin kami membiarkan kader kami berjalan sendiri. Justru sebaliknya, kami diperintahkan oleh Ketua DPD II untuk mengawal dan mendukung penuh kepemimpinannya,” tegasnya.
Kaswadi Razak: Dukungan Disertai Masukan Konstruktif
Sementara itu, Ketua DPD II Partai Golkar Soppeng, H.A. Kaswadi Razak, SE, yang juga mantan Bupati Soppeng dua periode, menegaskan hal serupa dalam acara Bhakti Sosial Donor Darah memperingati Hari Ulang Tahun Partai Golkar yang digelar di Sekretariat DPD II Golkar Soppeng, Rabu (15/10/2025).
Kaswadi menuturkan bahwa sebagai pimpinan partai di daerah, dirinya telah memberikan instruksi langsung kepada seluruh jajaran Fraksi Golkar di DPRD Soppeng untuk terus mengawal dan mendukung kebijakan Bupati Suwardi Haseng.
“Sebagai Ketua DPD II, saya sudah menegaskan agar Fraksi Golkar mengawal dan mensupport secara penuh setiap program kerja yang dijalankan oleh Bupati Soppeng,” ujar Kaswadi.
Namun, Kaswadi juga mengingatkan bahwa dukungan tersebut bukan berarti tanpa kritik.
Ia menekankan pentingnya saran konstruktif dalam mengawal jalannya pemerintahan daerah agar kebijakan yang diambil selalu berpihak pada kepentingan masyarakat.
“Dukungan kami tidak buta. Kami akan tetap memberikan saran yang membangun. Ketika ada kebijakan yang berpotensi kurang tepat, maka kader lainnya wajib mengingatkan,” jelasnya.
Kaswadi kemudian memberikan analogi menarik tentang pentingnya saling mengingatkan sesama kader:
“Kalau ada kader Golkar yang sedang berjalan dan di depannya ada lubang, seharusnya kita ingatkan agar berhenti atau menghindar. Bukan malah bersorak menyuruhnya terus maju. Itu sama saja menjerumuskan kawan sendiri,” ujarnya disambut tawa ringan peserta acara.
Jaga Mekanisme dan Etika Kepartaian
Meski demikian, Kaswadi menegaskan bahwa setiap masukan atau kritik yang disampaikan oleh Fraksi Golkar harus melalui jalur dan mekanisme yang sesuai dengan prosedur partai maupun tata tertib di DPRD Soppeng.
“Setiap masukan harus disampaikan secara konstruktif dan sesuai mekanisme yang berlaku di DPRD. Kita harus menjaga etika organisasi dan semangat kebersamaan,” tandasnya.
Dengan penegasan ini, Partai Golkar Soppeng berupaya menepis spekulasi tentang keretakan hubungan internal dan meneguhkan komitmen untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam menjalankan program pembangunan demi kesejahteraan masyarakat Soppeng.
(K71/PS)