Irigasi Kering Bertahun-tahun, Petani Mompang Julu Gagal Panen: Dinas PUPR dan Pertanian Disorot
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner
    Klik Gambar Inaproc Kabartujuhsatu di Kolom Pencarian

    Daftar Blog Saya

    Irigasi Kering Bertahun-tahun, Petani Mompang Julu Gagal Panen: Dinas PUPR dan Pertanian Disorot

    Kabartujuhsatu
    Senin, 14 Juli 2025, Juli 14, 2025 WIB Last Updated 2025-07-15T06:28:10Z
    masukkan script iklan disini

    Mandailing Natal, Kabartujuhsatu.news, Saluran irigasi di Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal, dibiarkan kering dan terbengkalai selama bertahun-tahun. Ironisnya, di tengah teriakan petani yang merugi, pemerintah daerah masih belum juga turun tangan.

    Pantauan di lapangan pada Selasa (15/07/2025) memperlihatkan kondisi irigasi yang memprihatinkan. Beton saluran memang masih berdiri kokoh, namun tidak setetes air pun mengalir di sepanjang jalur. Rumput liar tumbuh lebat, menandakan irigasi ini sudah lama tidak difungsikan.

    “Kalau dulu irigasi ini bermanfaat, sekarang cuma jadi parit kosong. Kami cuma bisa berharap pada hujan,” kata Ucok, seorang petani yang menggantungkan hidup dari sawah.

    Petani di kawasan ini sudah lelah menyuarakan persoalan ini. Berkali-kali keluhan diajukan, mulai dari desa hingga kecamatan. Namun sejauh ini, tidak ada tindakan konkret dari Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal.

    Warga mendesak Dinas PUPR selaku penanggung jawab infrastruktur, dan Dinas Pertanian bersama UPT Dinas Pertanian Panyabungan Utara, untuk segera mengambil langkah nyata. Mereka menilai ketiganya lalai dan tidak peka terhadap penurunan hasil pertanian yang kini makin parah.

    “Kami bosan dijanjikan. Sawah tanpa air hanya jadi beban. Berapa musim lagi kami harus menunggu?” tanya seorang petani lainnya dengan nada getir.

    Kondisi ini telah menyebabkan banyak petani gagal panen. Tak sedikit yang akhirnya meninggalkan lahannya karena kerugian terus-menerus. Sementara itu, sampai berita ini diterbitkan belum ada klarifikasi resmi dari dinas terkait.

    Keringnya irigasi bukan sekadar masalah teknis, tapi pukulan terhadap ketahanan pangan lokal dan kehidupan petani yang kian terpinggirkan. Masyarakat meminta pemerintah berhenti tutup mata dan segera hadir memberikan solusi.

    (Magrifatulloh).
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini