Kolaborasi Kementerian Pertanian dan TNI Percepat Tanam dan Wujudkan IP 300 di Luwu Timur
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner
    Klik Gambar Inaproc Kabartujuhsatu di Kolom Pencarian

    Daftar Blog Saya

    Kolaborasi Kementerian Pertanian dan TNI Percepat Tanam dan Wujudkan IP 300 di Luwu Timur

    Kabartujuhsatu
    Rabu, 28 Mei 2025, Mei 28, 2025 WIB Last Updated 2025-06-01T15:31:24Z
    masukkan script iklan disini


    Luwu Timur, Kabartujuhsatu.news, Dalam rangka mendukung program Percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) dan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) menjadi IP 300, Kementerian Pertanian bersama TNI, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur, serta berbagai stakeholder pertanian menggelar kegiatan strategis di wilayah Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Selasa (27/5/205).


    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa peningkatan IP 300 bukan sekadar target angka, melainkan strategi menuju kedaulatan pangan nasional.


    Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor, terutama di tengah tantangan perubahan iklim dan ancaman El Nino.


    “Kuncinya ada pada kolaborasi di lapangan, penyuluh, TNI, petani, dan pemerintah daerah harus bersatu. Kita tidak boleh menunggu, harus tanam, tanam, dan tanam,” tegas Menteri Amran.


    Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, turut mengapresiasi dedikasi para penyuluh yang menjadi garda terdepan dalam percepatan tanam.


    Menurutnya, penyusunan kalender tanam berbasis konteks lokal menjadi pendekatan solutif untuk mewujudkan pertanian adaptif dan berkelanjutan.


    Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kolonel Kav. Donova Pri Pamungkas, dan dihadiri oleh Kepala BBPP Batangkaluku Jamaluddin Al Afgani, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur, serta unsur TNI, Polri, dan penyuluh pertanian.



    Dalam dialog terbuka bersama penyuluh, terungkap beberapa tantangan utama, antara lain kurangnya tenaga kerja penggarap, terbatasnya alat dan mesin pertanian (alsintan), serta kebutuhan perbaikan jaringan irigasi di empat kecamatan yang ditargetkan bisa mendukung IP 300 pada 5.000 hektare lahan.


    Ketersediaan benih genjah dan stabilitas wilayah binaan penyuluh juga menjadi fokus perhatian.


    Sebagai tindak lanjut, disepakati sejumlah langkah strategis:


    Penyuluh diminta segera melakukan pendekatan aktif ke petani agar pengolahan lahan dan penanaman bisa segera dimulai.


    Koordinator BPP dan PPL menyusun kalender tanam IP 300.


    Sinergi antara penyuluh dan Babinsa diperkuat untuk percepatan tanam pada lahan pasca panen.


    Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa percepatan tanam dan peningkatan IP 300 merupakan kerja bersama yang mengedepankan semangat kolaborasi dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan pertanian nasional.


    (Red) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini