Makassar, Kabartujuhsatu.news, Suasana Seleksi Kompetensi Tahap II PPPK 2024 di Makassar berubah menjadi ajang unjuk eksistensi para politisi dari Kabupaten Soppeng.
Ribuan peserta asal Soppeng yang mengikuti seleksi ini secara mendadak menarik perhatian sejumlah tokoh legislatif yang hadir langsung di lokasi acara. Minggu (18/5/2025).
Ketua DPRD Soppeng, H. Andi Muhammad Farid, bersama beberapa politisi lain seperti Hj. A. Wahda Adam (Ketua Fraksi Golkar), H. Saharuddin Adam, H. Kusman Aras, Andi Takdir Akbar Singke dari Fraksi Demokrat, dan Kamaruddin dari Fraksi PDI Perjuangan, tampak turun gunung di tengah berlangsungnya seleksi yang melibatkan 3.096 peserta dari Soppeng.
Para peserta dibagi dalam tiga sesi setiap hari, dengan sekitar 400 orang di setiap sesi.
Kehadiran para politisi ini menimbulkan berbagai spekulasi, mulai dari bentuk dukungan moral hingga manuver politik menjelang pemilu yang akan datang.
“Luar biasa, saya kira hanya ujian biasa. Ternyata jadi ajang politik juga,” ujar salah satu politisi Soppeng yang meminta namanya tidak disebutkan.
Beberapa pihak menilai aksi ini sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi muda yang tengah berjuang meraih status Aparatur Sipil Negara (ASN).
Namun, tidak sedikit pula yang menyebut ini sebagai panggung politik dadakan para politisi menjelang musim pemilu.
H. Andi Muhammad Farid mengatakan, “Kami hadir untuk memberikan dukungan moral kepada peserta dari Soppeng agar mereka bisa fokus dan semangat mengikuti seleksi.
"Ini juga bentuk perhatian kami terhadap masa depan generasi muda daerah kami.”
Terlepas dari berbagai spekulasi, Seleksi PPPK 2024 kali ini menjadi momen penting yang tidak hanya menguji kompetensi peserta, tetapi juga menjadi ajang bagi politisi untuk menunjukkan kepedulian dan simpati masyarakat.
Seleksi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) 2024 merupakan tahap penting dalam penerimaan ASN di Indonesia, khususnya kabupaten Soppeng provinsi Sulawesi Selatan.
Seleksi ini melibatkan ribuan peserta yang bertujuan memilih calon aparatur negara yang kompeten dan profesional.
(Red)