Sumatera Utara, Kabartujuhsatu.news, Maraknya kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang terjadi di wilayah Sumatera Utara melalui pengiriman tenaga kerja ilegal ke Malaysia menggunakan jalur laut semakin mencerminkan masyarakat. Rabu (21/5/2025).
Hal ini karena tindakan tersebut tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga mengancam keselamatan para korban yang sebagian besar berasal dari kalangan menengah ke bawah dengan pendidikan rendah.
Komunitas Da'i Melayu Sumut (KOMDAM SU), yang selama ini aktif dalam dakwah Islam dan pelestarian budaya Melayu di Sumatera Utara, mengimbau masyarakat, khususnya warga di wilayah pantai timur seperti Asahan, Langkat, Deli Serdang, Batubara, Labuhanbatu, Labura, dan Tanjungbalai, untuk lebih waspada terhadap modus operandi para pelaku TPPO.
Korban yang tergiur iming-iming gaji tinggi kerap dikirim secara ilegal melalui pelabuhan tikus di sepanjang pantai timur Sumatera Utara, tanpa prosedur pemberangkatan yang sah.
“Kami terus mengedukasi masyarakat melalui kegiatan dakwah dan pengajian agar mereka memahami risiko fisik dan psikologis yang bisa dialami jika menjadi korban TPPO".
"Kami juga mengajak warga untuk melapor kepada aparat penegak hukum jika mengetahui adanya pengiriman PMI ilegal melalui jalur laut,” ujar Ustadz Bukhori Al Hafidz Bin Rusli, Ketua Umum KOMDAM SU dan putra daerah Tanjungbalai-Asahan.
Komunitas Da'i Melayu Sumut berharap dengan upaya sosialisasi dan himbauan yang terus dilakukan, kasus pengiriman PMI ilegal dapat diminimalisir sehingga Sumatera Utara menjadi wilayah yang lebih aman dan tenteram.
Ustadz Bukhori juga berpesan agar masyarakat tidak tergiur janji gaji besar yang berputar, karena pada akhirnya justru membawa penderitaan.
“Kami berdoa agar Allah selalu melimpahkan rejeki yang halal, baik, dan berkah untuk seluruh keluarga dan saudara-saudara kami di mana pun berada,” tambahnya.
Komunitas Da'i Melayu Sumut (KOMDAM SU) adalah organisasi yang fokus pada dakwah Islam dan pelestarian budaya Melayu di wilayah Sumatera Utara.
KOMDAM SU aktif mengedukasi masyarakat tentang berbagai isu sosial dan keagamaan melalui pengajian dan kegiatan dakwah lainnya.
(Red/RZ)
