Jakarta, Kabartujuhsatu.news, Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan pendidikan inklusif dalam pembahasan Revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas). (28/4/2025).
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Himmatul Aliyah, menyampaikan bahwa akses pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di Indonesia saat ini masih sangat terbatas.
“Hanya sekitar 12% anak berkebutuhan khusus yang terlayani dalam pendidikan formal di Indonesia".
"Ini menunjukkan masih banyak tantangan yang harus kita atasi bersama,” ujar Himmatul Aliyah.
Ia menekankan pentingnya kesetaraan akses pendidikan bagi seluruh anak Indonesia, tanpa terkecuali, sebagai bagian dari upaya mewujudkan pendidikan yang adil dan inklusif.
Dalam pembahasan RUU Sisdiknas, Komisi X DPR RI berupaya untuk memasukkan ketentuan yang lebih kuat mengenai pendidikan inklusif.
Hal ini diharapkan dapat membuka peluang yang lebih luas bagi anak berkebutuhan khusus untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.
Komisi X juga mendorong pemerintah dan pihak terkait agar memperkuat fasilitas, tenaga pendidik, serta kebijakan yang mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif di seluruh Indonesia.
“Pendidikan adalah hak setiap anak. Kami akan terus memperjuangkan agar tidak ada anak yang tertinggal hanya karena perbedaan kebutuhan mereka,” tambah Himmatul.
Komisi X DPR RI percaya bahwa dengan adanya regulasi yang jelas dan komitmen dari semua pihak, pendidikan inklusif dapat menjadi kenyataan yang memberikan manfaat besar bagi masa depan anak-anak berkebutuhan khusus di Indonesia.
Komisi X DPR RI bertugas membidangi pendidikan, olahraga, dan kebudayaan. Komisi ini aktif dalam merumuskan kebijakan dan pengawasan pelaksanaan program pemerintah di bidang pendidikan nasional untuk mencapai kualitas sumber daya manusia yang unggul.
(Red)
