Menyoal Larangan Shalat Id Muhammadiyah di Lapangan Mataram, Ini Alasan Walikota Pekalongan
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Daftar Blog Saya

    Menyoal Larangan Shalat Id Muhammadiyah di Lapangan Mataram, Ini Alasan Walikota Pekalongan

    Kabartujuhsatu
    Kamis, 13 April 2023, April 13, 2023 WIB Last Updated 2023-04-14T06:24:01Z
    masukkan script iklan disini


    Pekalongan, Kabartujuhsatu.news,-Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, membantah dengan keras anggapan yang menyatakan dirinya intoleran karena menolak permohonan Takmir Masjid Al-Hikmah Podosugih yang ingin menggunakan Lapangan Mataram untuk menggelar Salat Idulfitri 1441 Hijriah atau Salat Id pada 21 April 2023 nanti.


    Wali kota yang akrab disapa Aaf itu mengaku dirinya tidak pernah melarang warga untuk merayakan Idulf itri dan atau menggelar Salat Id pada 21 April 2023.


    Oleh sebab itu, dirinya sangat kecewa dengan isu yang berkembang saat ini hingga memberikan label radikal dan intoleran kepada dirinya.


    “Saya enggak pernah melarang umat Islam yang ingin merayakan Lebaran pada 21 April.


    "Jangankan di lapangan, pakai ruas jalan untuk menggelar Salat Id pun saya izinkan, katanya.


    "Cuma jangan di Lapangan Mataram,” tegas Wali Kota Pekalongan dilansir dari Solopos.com, Jumat (14/4/2023).


    Aaf membenarkan jika dirinya memang menolak permohonan Takmir Masjid Al-Hikmah Podosugih yang akan menggunakan Lapangan Mataram untuk Salat Id pada 21 April 2023 mendatang.


    "Hal itu dikarenakan Lapangan Mataram selama ini menjadi ikon pusat kegiatan Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan.


    Praktis, dengan digelarnya Salat Id di Lapangan Mataram akan memunculkan image atau pendapat masyarakat jika kegiatan itu digelar oleh pemerintah, dalam hal ini Pemkot Pekalongan.


    Padahal, hingga kini pemerintah belum menetapkan pelaksanaan Salat Idul fitri 1 Syawal 1441 Hijriah.


    “Pemkot Pekalongan itu kan kepanjangan tangan dari pemerintah.


    "Jadi, kami ya harus mengikuti keputusan pemerintah, makanya, untuk menggelar Salat Id, kami juga harus sama dengan pemerintah, katanya.


    "Oleh karena itu, untuk Lapangan Mataram tidak diizinkan digunakan untuk Salat Id sebelum ada keputusan dari pemerintah,” jelasnya.


    Aaf pun mengaku siap memfasilitasi umat Islam yang ingin menggelar Salat Id pada 21 April 2023 atau pelaksanaan yang berbeda dengan keputusan pemerintah.


    "Selama pelaksanaan itu tidak digelar di Lapangan Mataram, yang terletak di dekat kompleks Kantor Pemkot Pekalongan.


    “Silakan mau salat Id di mana saja.


    "Mau salat di GOR, di lapangan, bahkan di jalan raya, kami siap memfasilitasi.


    "Asalkan, jangan di Lapangan Mataram karena itu pusat kegiatan pemerintah.


    "Semoga saja Lebaran tahun ini bisa sama (antara keputusan pemerintah dengan organisasi lain).


    "Kalau bisa sama-sama kan bisa digelar berbarengan di Lapangan Mataram,” harap Wali Kota Pekalongan ini.


    (Red/SP)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini