PDM Kota Makassar Gelar Kulliyatul Muballighin
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Daftar Blog Saya

    PDM Kota Makassar Gelar Kulliyatul Muballighin

    Kabartujuhsatu
    Senin, 14 Februari 2022, Februari 14, 2022 WIB Last Updated 2022-02-14T12:22:34Z
    masukkan script iklan disini

    Makassar, Kabartujuhsatu.news,-Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Makassar kembali melaksanakan Kulliyatul Muballighin angkatan kedua pada tahun 2022, diikuti 45 orang Muballigh Muhammadiyah, dibuka Ketua PDM Kota Makassar, Drs.KH.Nurdin Massi, M.Pd.I, pada pekan pertama, ahad, 5 – 6 Februari 2022 di Aula Kantor Pusat Dakwah Islamiyah Muhammadiyah (PUSDIM) Jl. Gunung Lompobattang No.201 Makassar.

    Kegiatan ini berlangsung selama satu bulan, peserta yang terdiri dari unsur Mahasiswa, Dosen, Guru dan Guru Besar tersebut, diwajibkan menginap untuk menerima materi setiap hari sabtu dan ahad di Masjid Ridha Muhammadiyah Jl. Tamalate 1 Perumnas, Kota Makassar.

    Ketua PDM dalam acara pembukaan mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan kualitas Muballigh-muballigh Muhammadiyah,”selain pengajian rutin yang dilaksanakan oleh Majelis Tabligh setiap bulan, Kulliyatul Muballighin ini dimaksudkan untuk membina Kompetensi Muballigh Muhammadiyah, agar materi dakwah yang disampaikan berkualitas, mencerahkan dan meneguhkan”, ujar Ketua PDM yang juga merupakan anggota BPH Unismuh Makassar.

    Sehubungan dengan hal tersebut, Ketua Panitia Pelaksana, H. Zainal Abidin, SHI, Mh.I, melaporkan bahwa pada pekan kedua, tanggal, 12 - 13 Februari 2022, yang mengisi materi adalah para pakar dibidangnya masing-masing, antara lain, Dr.KH.Muh.Alwi Uddin, M.Ag (Ketua PWM Sulsel 2010-2015) memberi kuliah tentang Muqaddima Anggaran Dasar dan 12 Tafsir Langkah Muhammadiyah, Dr. Dahlan Lama Bawa, M.Ag (Ketua Majelis Tabligh PWM Sulsel) memberi kuliah tentang Pedoman Hidup Islami Dalam Berbangsa & Kepribadian Muhammadiyah, Dr.H.Abdul Rakhim Nanda, ST, MT,IPM (Anggota PWM Sulsel) memberi kuliah tentang Akhlak, Dr. KH.Abbas Baco Miro, Lc,MA (Sekretaris Majelis Tarjih PWM Sulsel) memberi kuliah tentang Kaidah-kaidah Ushul Fiqhi, MA, Prof. Dr. Kasim Salenda, M.Ag (Wakil Ketua Majelis Tarjih PWM Sulsel) memberi kuliah tentang Ulumul Qur’an, dan Prof.Dr.Mardan, M.Ag (Wakil Ketua PDM Kota Makassar) memberi kuliah tentang Metode Tafsir Al-Qur’an.


    Merespon situasi kebatinan umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah terkait kebijakan pemerintah pusat dalam mengawal Pandemic Covid-19 varian Omicron dan permasalahan bangsa lainnya, Ketua Majelis Tabligh, Dahlan Lama Bawa, memberikan kuliah dengan penjabaran materi yang merupakan kutipan dari buku Pedoman Hidup Islami (PHI) Warga Muhammadiyah bagian 3, huruf G, halaman 87 tentang Pedoman Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, menegaskan pentingnya warga Muhammadiyah memahami dan perlu aktif dalam bidang politik karena Negara kita menganut system triaspolitika yakni Legislatif, Ekskutif dan Yudikatif, “apabila umat Islam tetap apriori, apatis dan masa bodoh pada politik, sama halnya kita terus meratapi nasib, sebab warga Muhammadiyah tidak menjadi faktor penentu di lembaga legislatif yang membuat undang-undang, menetapkan anggaran dan mengontrol jalannya pemerintahan”, ungkap Dahlan yang juga merupakan Sekretaris Pendidikan Ulama Tarjih (PUT) Unismuh Makassar.

    Lebih lanjut, dijelaskan bahwa “permasalahan bangsa yang harus diselesaikan melalui langkah dan keputusan politik antara lain Lemahnya Persatuan Umat Islam, Korupsi Massif dan Terstruktur, Narkoba Merajalela hingga ke Desa-Desa, Bangkitnya Komunis Gaya Baru, hadirnya Generasi Subhat dan Syahwat, perkara-perkara tersebut, tidak cukup ditangani dengan metode ceramah dan teladan dari para Ulama dan Muballigh, melainkan butuh keputusan politik dari Shulthan an-Nashirah (Penguasa Yang Menolong) dari hasil Pemilu yang jujur dan adil”, tandas Ustadz Dahlan yang juga merupakan Dosen Mata Kuliah Civic Education Unismuh Makassar.

    Dalam materinya, Ketua Majelis Tabligh PWM Sulsel jugamenjelaskan bahwa melalui Muktamar Mhammadiyah tahun 2000 di Jakarta telah ditetapkan poin-perpoin penting dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, sebagaimana kutipan materi berikut ini:

    1. Warga Muhammadiyah Perlu Mengambil Bagian Dalam Kehidupan Politik (Tidak Boleh Apriori, Apatis Atau Masa Bodoh).

    2. Prinsip Berpolitik Warga Muhammadiyah Antara Lain Menegakkan Amanah, Keadilan, Hukum, Menjauhi Fitnah & Mengambil Hak Orang Lain Dengan Jalan Bathil, Dll.

    3. Berpolitik Dalam Rangka Ibadah, Islah Dan Ihsan.

    4. Berpolitik Dengan Keteladanan Dalam Hal Kejujuran, Senantiasa Malu Dan Menjauhi Perilaku Politik Kotor.

    5. Berpolitik Dengan Keshalihan, Bersikap Positif Dan Menggalang Ukhuwah Sesama Politisi Dalam Rangka Terwujudkannya Masyarakat Islam Yang Sebenar-Benarnya (Sumber: Buku PHI Tahun 2000).


    Published : Mursyid Fikri
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini