Jak Tumewan: PT Pelni Seharusnya Untung Bukan Buntung, Segera Ganti Insan dan Ganefi!
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Daftar Blog Saya

    Jak Tumewan: PT Pelni Seharusnya Untung Bukan Buntung, Segera Ganti Insan dan Ganefi!

    Kabartujuhsatu
    Jumat, 11 Juni 2021, Juni 11, 2021 WIB Last Updated 2021-06-12T02:02:26Z
    masukkan script iklan disini
    Jak Tumewan (Ist)

    Jakarta, Kabartujuhsatu.news,-Sebagai informasi mengutip data BPK bahwa PT Pelni berpotensi tidak tepat dalam mengelompokkan komponen-komponen biaya yang dapat diperhitungkan atau tidak dapat diperhitungkan dalam penyelenggaraan PSO bidang angkutan laut untuk penumpang kelas ekonomi.

    Kedua, berpotensi terjadi dispute (perbedaan persepsi) dalam proses verifikasi komponen biaya yang diperhitungkan dan penilaian kewajaran atas laporan pertanggungjawaban kegiatan PSO bidang angkutan laut untuk penumpang kelas ekonomi yang dilaksanakannya.

    Ketiga, dana PSO yang ditagihkan oleh PT Pelni kurang memenuhi aspek efisiensi keuangan negara. Karena itu, terdapat sejumlah rekomendasi yang dirumuskan BPK.

    Dalam hal ini Jak Tumewan Ketua Umum Benteng Jokowi mengatakan bahwa sebenarnya sudah banyak yang menyoroti direktur utama Pelni Insan Purwarisya L Tobing. Semestinya kementerian BUMN juga sudah mengetahui mulai dari pengerjaan proyek tol laut yang semrawut, penempatan SDM yang asal-asalan termasuk adanya penceramah yang tidak sesuai selera penguasa tampil di TV One. Belum lagi isu penggelembungan anggaran, "ujar Jak Tumewan kepada awak-awak media di Jakarta, Jum'at (11/6).


    "Dari tahun 2017 Pelni dapat suntikan dana PSO 1,046 triliun yang otomatis bisa meraih laba 276 miliar. Berikut tahun 2018 hampir sama suntikan PSO mendapatkan untung sekitar 250 miliar, lanjut 2019 suntikan PSO hampir sama yaitu keuntungan 176 miliar. Itu belum termasuk subsidi setiap tahun 550 miliar, "ungkap Jak Tumewan.

    "Anehnya di tahun 2020 awal pandemj kok bisa rugi PSO 1,08 triliun. Subsidi lebih besar untuk kapal perintis dan tol laut tercatat 2,6 triliun, kok bisa rugi 21an miliar padahal perusahaan bisa untung walau turun karens pandemi Covid-19. "tuturnya.

    Pengamat kinerja BUMN ini menegaskan bahwa secara logika 95% pekerjaan Pelni masih bisa untung 22 miliar. Anak perusahaan yang lain seperti SBN untung menurun 30 miliar, ini kerugian yang tidak masuk akal.

    "Tahun 2020 rumah sakit holding program menteri BUMN terjual senilai 800 M.  Jadi 2020 dan 2021 merugi. Ini pengelolaan Pelni mau dibawa kemana? Jangan hanya mementingkan urusan perut pribadi. "Tegas Jak Tumewan.

    Di akhir sesi Jak Tumewan tekankan agar Insan dan Ganefi direktur SDM harus segera diganti karena karyawan-karyawan perusahaan sudah sangat resah sampai 3 kali demo.

    Laporan: JL/SW
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini