KUA Ganra Gelar Pengajian dan Sosialisasi Panduan Shalat Idul Fitri di Masa Pandemi
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Daftar Blog Saya

    KUA Ganra Gelar Pengajian dan Sosialisasi Panduan Shalat Idul Fitri di Masa Pandemi

    Kabartujuhsatu
    Rabu, 12 Mei 2021, Mei 12, 2021 WIB Last Updated 2021-05-12T22:14:21Z
    masukkan script iklan disini
    Kepala KUA kecamatan Ganra saat memimpin pengajian dan sosialisasi panduan shalat idul Fitri di masa pandemi covid 19 (Foto Istimewa)

    Soppeng (Sulsel), Kabartujuhsatu.news,- Kantor Urusan Agama (KUA) Kecalakaan Ganra menggelar pengajian Ramadhan dan Sosialisasi tata cara shalat idul Fitri di masa pandemi yang dilangsungkan di Kantor KUA, Rabu malam (12/5/2021).

    Kegiatan pengajian dan sosialisasi panduan shalat idul Fitri ini dipimpin langsung kepala KUA kecamatan Ganra A.Muh.Darwis, S.Ag,M.Ag yang dihadiri para penyuluh dan majelis taklim Se-Kecamatan Ganra.

    Dalam kesempatannya Kepala KUA Ganra usai pengajian menyampaikan bahwa, 'Kemenag (Kementerian Agama) telah merilis Surat Edaran (SE) tentang Panduan Penyelenggaraan Shalat Idul Fitri 2021 pada masa Pandemi Covid-19 sehingga kami berharap kepada para penyuluh dan majelis Ta'lim yang ada ditingkat Desa yang diketahui pada umumnya merupakan panitia masjid dan atau panitia hari raya Idul Fitri untuk mensosialisasikan panduan dari Kementerian Agama, ujarnya.

    Panduan ini disampaikan untuk diketahui masyarakat dan dilaksanakan karena saat ini masih dalam kondisi Pandemi covid 19 untuk menghindari sebaran virus Corona, jelas Kepala KUA Ganra.

    "Selain itu masyarakat tetap bisa menjalani shalat Idul Fitri tanpa abai akan protokol kesehatan karena virus Covid-19 masih mengintai. Tandasnya.

    Meskipun saat ini kabupaten Soppeng yang masih berstatus zona hijau namun kita jangan terlena dengan hal itu, kata Kepala KUA Ganra.

    "Untuk daerah yang berstatus zona hijau seperti Soppeng ini menurut penetapan pihak berwenang, Shalat Idul Fitri boleh dilakukan di masjid maupun di lapangan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan mematuhi beberapa ketentuan.


    Adapun ketentuan-ketentuan yang patut diikuti masyarakat yang akan melaksanakan shalat Id yakni :

    Shalat Idul Fitri dilaksanakan sesuai dengan rukun shalat serta khutbah diikuti para jemaah yang hadir.

    Jemaah tak boleh melebihi 50% dari kapasitas tempat shalat Id. Hal ini sebagai upaya agar para jemaah tetap bisa menjaga jarak antar shaf maupun antar jemaah.

    Panitia shalat Id dianjurkan untuk menggunakan thermogun (alat pengecek suhu) guna memastikan jemaah yang hadir dalam kondisi sehat.

    Bagi yang kondisi badannya kurang sehat, baru sembuh dari sakit atau baru dari perjalanan, dianjurkan untuk tidak melaksanakan shalat Id di masjid maupun lapangan.

    Para jemaah yang shalat Id di masjid maupun di lapangan, dianjurkan untuk tetap mengenakan masker selama melaksanakan shalat Id dan menyimak khutbah.

    Khutbah dianjurkan dilakukan secara singkat setidaknya 20 menit, dengan tetap menyesuaikan rukun khutbah.

    Mimbar di masjid dan lapangan dalam pelaksanaan shalat Id, dianjurkan dilengkapi pembatas transparan antara khatib dan jemaah.

    Sejalan dengan penyelenggaraan shalat Id, para jemaah dianjurkan kembali mengindari jabat tangan atau bersentuhan secara fisik dan kembali ke rumah secara tertib.


    Niat idul Fitri dan caranya

    Usholli rak’ataini sunnatan ai’idil fitri (ma’mumam/imaman) lillahi ta’ala.

    Artinya: "Aku berniat sholat sunah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.

    Adapun tata cara sholat Idul Fitri yakni seperti berikut ini : Membaca niat, Membaca takbiratul ihram, Membaca takbir 7 kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara setiap takbir membaca lafadz: Subhanallah wal hamdulillah wa laailaahaillallah wa Allahu Akbar
    Membaca Al-Fatihah, dilanjutkan membaca surah pendek Alquran, Ruku, sujud, dan duduk di antara dua sujud hingga kembali berdiri seperti shalat biasa.

    Pada rakaat kedua, kembali membaca takbir 5 kali sembari mengangkat tangan. Di antara setiap takbir membaca lafadz: Subhanallah wal hamdulilah wa laailaahaillallah wa Allahu Akbar
    Membaca al-Fatihah, dilanjutkan membaca surah pendek Alquran.
    Ruku, sujud, hingga salam.

    Sementara itu, Amalan Sunah Sebelum Salat Id yakni Mengumandangkan takbir, Mandi, Makan, Memakai parfum dan pakaian terbaik.

    Sedangkan untuk amalan Sunah sesudah Shalat Idul Fitri yakni, Mendengarkan khutbah, Pulang lewat jalan rute berbeda, Ziarah ke makan keluarga, Silaturahmi.

    "Inilah panduan Shalat Idul Fitri menurut Kemenag, baik dengan bacaan niat, tata cara, serta amalan sunah sebelum dan sesudah shalat Idul Fitri, pungkas Kepala KUA Ganra. (Red).
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini