Penyuluh Pertanian BPP Menjadi Tim Tenaga Inti dan Implementasi Program Getar Dilan di Lutra
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Penyuluh Pertanian BPP Menjadi Tim Tenaga Inti dan Implementasi Program Getar Dilan di Lutra

    Kabartujuhsatu
    Kamis, 28 Januari 2021, Januari 28, 2021 WIB Last Updated 2021-01-29T00:31:19Z
    masukkan script iklan disini


    Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani saat melakukan panen sayur perdana di Kebun Sayur Sehat yang berlokasi di Lorong Asrama Brimob Kecamatan Baebunta (Foto Istimewa).

    Luwu Utara (Sulsel), Kabartujuhsatu.news, - Kabupaten Luwu Utara melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) menyasar 17.300 KK di tahun 2021 untuk program Gerakan Tanam Sayur di Lahan Pekarangan (Getar Dilan).


    Target tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yakni 9.469 KK yang tersebar di 15 kecamatan yang ada di Luwu Utara.


    "Inovasi ini kita mulai sejak 2019 lalu di 2 kecamatan yakni Bone-bone dan Tana Lili yang sukses menyasar 475 KK dengan menerapkan pola kerja kolektif dan kolaborasi multi pihak.


    Saat ini para penyuluh pertanian di BPP terus bergerak sebagai tim tenaga inti lapangan dan implementasi sehingga pada Januari 2021 ini, terdapat 9.469 KK yang telah kita fasilitasi bercocok tanam sayuran di pekarangan masing-masing," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Alauddin Sukri di Masamba, Kamis (28/1/2020).


    Alauddin menuturkan, program Getar Dilan telah memberi kontribusi dalam menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan daerah di Luwu Utara.


    "Melalui program ini, 3 pilar ketahanan pangan sekaligus dapat direalisasikan dengan kerja kolaborasi multi pihak. Dampak positif lainnya adalah lahirnya Komunitas Kampung Sehat yang fokus usaha produksi sayur bebas segar residu pestisida di Desa Cendana Putih Kecamatan Mappedeceng, dan Desa Salulemo Kecamatan Baebunta.


    Selain itu, Getar Dilan juga menginspirasi para petani di Kecamatan Rongkong mengembangkan aneka sayuran organik," terang Alauddin yang juga merupakan inovator program tersebut.


    Kedepan, dengan target yang meningkat, Alauddin berharap, program Getar Dilan semakin dirasakan manfaatnya bagi masyarakat, terlebih untuk ketahanan pangan keluarga di masa pandemi ini.


    "Target utama kita adalah merubah mindset masyarakat dalam memenuhi kebutuhan konsumsi sayur, dari membeli sayur menjadi produsen sayur dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah sendiri," harap Alauddin.


    Diketahui, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani juga telah melakukan panen sayur perdana di Kebun Sayur Sehat yang berlokasi di Lorong Asrama Brimob Kecamatan Baebunta, Selasa (25/8) lalu. Kebun sayur sehat tersebut merupakan kerjasama antara Dinas Ketahanan Pangan Luwu Utara dengan Persatuan Penyuluh Pertanian (Perhiptani) Luwu Utara. Adapun hasil panen sayuran tersebut didistribusikan ke dapur umum di beberapa lokasi penyintas banjir bandang.


    Pada kesempatan lainnya, tepatnya 12 April 2020, Bupati Indah juga memanen sayur di Desa Cendana Putih lalu Ia beli dan bagikan secara gratis kepada masyarakat.


    "Meski tidak terlalu luas, tapi hasilnya bisa memberikan manfaat besar kepada keluarga. Selain memenuhi kebutuhan rumah tangga, juga bisa menambah penghasilan ekonomi dalam keluarga. Saya harap program getar dilan ini tidak berhenti karena program ini sangat baik untuk kesejahteraan rumah tangga. Kita dapat sehatnya, dapat ekonominya, dan dapat keuntungannya," tutur Indah. 


    Senada yang disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa tidak perlu lahan yang besar, kita manfaatkan pekarangan kita untuk menanam, jadi semua masyarakat bisa bertani di pekarangan, ujarnya dalam satu kesempatan.


    Untuk diketahui Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung upaya penurunan stunting melalui intervensi sensitif berupa penguatan ketersediaan pangan, penguatan akses pangan, dan pemanfaatan pangan. Salah satu program intervensi yang dilakukan Kementan melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) adalah Pekarangan Pangan Lestari (P2L).


    P2L dititikberatkan pada pemberdayaan kelompok masyarakat, dengan memanfaatkan pekarangan sebagai lumbung pangan untuk ditanami berbagai jenis tanaman sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral untuk dikonsumsi keluarga.


    Kepala BKP Kementan, Agung Hendriadi mengatakan kegiatan P2L sangat bermanfaat bagi keluarga agar mampu memenuhi asupan gizi dari komoditas pangan yang ditanam di pekarangan. Selain itu, program ini dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga dengan menghemat pengeluaran untuk pangan, karena sumber pangan tersedia di sekitar rumah. (Rn/Al-AzIz).


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini