Kostratani BPP Bontonompo Tingkatkan Kompetensi Penyuluh Melalui In House Training Pertanian Organik
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Daftar Blog Saya

    Kostratani BPP Bontonompo Tingkatkan Kompetensi Penyuluh Melalui In House Training Pertanian Organik

    Kabartujuhsatu
    Jumat, 04 September 2020, September 04, 2020 WIB Last Updated 2020-09-04T12:32:42Z
    masukkan script iklan disini



    Gowa (Sulsel), Kabartujuhsatu.news, - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan Kostratani dihadirkan untuk memaksimalkan pertanian.


    "Kostratani hadir untuk meningkatkan pertanian. Termasuk mengembangkan kualitas SDM.  Oleh sebab itu, keberadaan Kostratani harus dimanfaatkan," ujarnya.


    Kepala BPPSDMP Kementan Prof. Dr. Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa Mentan mencanangkan Kostratani. Kostratani adalah pemberdayaan BPP yang meliputi, sarana prasarana, IT (untuk membuka batas ruang dan waktu), Meningkatkan kapasitas SDM Penyuluh agar dapat mendampingi petani untuk mendongkrak produktivitas.


    "Semua insan pertanian harus bekerja keras untuk membangun pertanian indonesia. Penyuluh dan BPP harus mampu meningkatkan produktivitas. Tugas kita adalah bagaimana mentransformasi BPP menjadi kostratani. Data dan informasi pertanian harus terhubung antara BPP dengan AWR. Sehingga PPL bisa mengirimkan laporan mingguan langsung ke AWR," jelas Dedi.


    Lebih lanjut Dedi menjelaskan, BPP sebagai pusat informasi pembangunan pertanian, harus mampu mengedukasi petani tentang  agribisnis.


    Menyikapi arahan Mentan dan Kepala BPPSDMP Kementan, Kepala Dinas TPH Kab. Gowa memimpin pelaksanaan in house training peningkatan kompetensi bidang pertanian organik bagi penyuluh pertanian di BPP Bontonompo. Jumat (4/9/2020).


    Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Gowa, Sugeng Priyanto, S.Hut, STP, M.Si, kompetensi penyuluh harus terus ditingkatkan, khususnya yang terkait dengan bidang teknis pertanian, termasuk pertanian organik, seperti mengolah limbah sisa hasil panen menjadi pupuk organik padat maupun pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik cair.


    "Kami ingin memaksimalkan agar fungsi Kostratani tetap berjalan yaitu sebagai pusat data informasi, pembelajaran, konsultasi agribisnis, pembangunan jejaring kemitranaan. Ke depan, semua BPP Model Kostratani harus memiliki lahan percontohan pertanian organik sebagai pusat pembelajaran," ujar Sugeng.


    Kepala Bidang Tanaman Pangan, Nurlyah Djamir,  mengungkapkan bahwa seluruh SDM Penyuluh Pertanian telah berperan aktif dalam memaksimalkan fungsi Model BPP Kostratani, meskipun demikian kami bersama Kadis TPH Kab. Gowa terus ke lapangan memotivasi Penyuluh agar fungsi BPP khususnya sebagai model BPP Kostratani semakin optimal.



    Sementara itu, salah seorang peserta in house training, Jamaluddin menyampaikan bahwa kegiatan peningkatan kapasitas Penyuluh Pertanian dalam bentuk in house training sangat besar manfaatnya.


    "Kami berharap bahwa kegiatan seperti ini dilakukan secara berkelanjutan dengan tema yang berbeda, khususnya terkait dengan kondisi real yang dihadapi oleh penyuluh di lapangan," ujar Jamal.


    Narasumber dalam kegiatan ini adalah Jamaluddin Al Afgani, Widyaiswara BBPP Batangkaluku. Menurut Jamal, kegiatan in house training yang membahas tentang pertanian organik, khususnya pada materi pembuatan pupuk organik sangat besar manfaatnya bagi penyuluh.


    "Kegiatan ini sangat besar manfaatnya, khususnya pada materi membuat pupuk organik cair. Dengan kemampuan memformulasi sendiri bahan organik menjadi pupuk organik cair dan diajarkan lagi kepada petani, maka secara perlahan petani akan mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan pupuk kimia sintetis tanpa menurunkan kuantitas produksi," tutur Jamal. (Al-Az). 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini