Jakarta, Kabartujuhsatu.news, Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Perum BULOG bersama Satgas Pangan serta sejumlah kementerian dan lembaga terkait melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan monitoring harga pangan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Sabtu (27/12/2025).
Langkah ini dilakukan sebagai upaya pemerintah memastikan stabilitas harga serta ketersediaan sembilan bahan pokok (sembako) agar tetap terjangkau oleh masyarakat.
Kegiatan pemantauan tersebut dilaksanakan dari Sabang hingga Merauke dengan fokus utama pada pengawasan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) dan kecukupan stok pangan di pasar tradisional maupun ritel modern hingga memasuki awal tahun 2026.
Sebagai bagian dari rangkaian pemantauan nasional, pada Rabu (23/12/2025), Direktur Utama Perum BULOG Letjen TNI (Purn) Ahmad Rizal Ramdhani bersama Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional I Gusti Ketut Astawa, Deputi Bidang Koordinasi Tataniaga dan Distribusi Pangan Kemenko Pangan Tatang Yuliono, serta Tim Satgas Pangan melakukan pengecekan langsung di sejumlah titik strategis di wilayah DKI Jakarta.
Adapun lokasi yang dikunjungi meliputi Pasar Rawamangun, Pasar Induk Beras Cipinang, serta ritel modern di kawasan Cempaka Putih.
Di lokasi-lokasi tersebut, rombongan melakukan pemantauan harga dan ketersediaan komoditas pangan utama seperti beras, minyak goreng, telur ayam ras, cabai, dan kebutuhan pokok lainnya.
Selain melakukan pengecekan harga, jajaran BULOG dan Satgas Pangan juga berdialog langsung dengan para pedagang.
Dialog tersebut bertujuan untuk menggali informasi terkait kondisi pasokan, tingkat permintaan, dinamika harga di tingkat konsumen, serta berbagai kendala distribusi yang kerap muncul menjelang hari besar keagamaan.
Direktur Utama Perum BULOG Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan bahwa kegiatan monitoring dan sidak ini merupakan wujud kehadiran negara dalam menjaga stabilitas pangan nasional, khususnya pada periode dengan tingkat konsumsi yang cenderung meningkat seperti Natal dan Tahun Baru.
“Monitoring dan sidak ini kami lakukan untuk memastikan masyarakat memperoleh bahan pangan dengan harga yang wajar dan sesuai ketentuan pemerintah. Dari hasil pantauan di lapangan, khususnya untuk komoditas beras, harga relatif stabil dan berada di bawah Harga Eceran Tertinggi,” ujar Ahmad Rizal, Kamis (25/12/2025).
Berdasarkan hasil pemantauan di sejumlah pasar, harga beras medium dan premium terpantau berada di bawah HET yang telah ditetapkan pemerintah.
Untuk beras medium dengan HET Rp13.500 per kilogram, harga jual di lapangan rata-rata berada di bawah Rp13.000 per kilogram. Sementara itu, beras premium dengan HET Rp14.900 per kilogram dijual di kisaran harga di bawah Rp14.000 per kilogram.
Selain beras komersial, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disalurkan oleh Perum BULOG juga ditemukan dijual sesuai ketentuan Badan Pangan Nasional, yakni Rp12.500 per kilogram.
Keberadaan beras SPHP dinilai efektif dalam menjaga keterjangkauan harga beras bagi masyarakat serta menjadi salah satu instrumen utama pengendali inflasi pangan.
Secara nasional, hingga akhir Desember 2025, realisasi penyaluran beras SPHP telah mencapai sekitar 791 ribu ton yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Penyaluran tersebut didukung oleh kondisi stok yang sangat memadai, di mana Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikuasai Perum BULOG mencapai sekitar 3,3 juta ton. Dengan kondisi tersebut, pemerintah memastikan ketersediaan beras nasional aman hingga awal tahun 2026.
Meski secara umum harga pangan terpantau stabil, dalam kegiatan monitoring juga ditemukan beberapa komoditas yang harganya sedikit melebihi HET di sejumlah titik pasar. Komoditas tersebut antara lain minyak goreng rakyat Minyakita serta telur ayam ras.
Menanggapi temuan tersebut, Ahmad Rizal menekankan pentingnya peran aktif Satgas Pangan dalam melakukan pengawasan lanjutan secara tegas, adil, dan terukur.
Ia menegaskan bahwa apabila ditemukan indikasi pelanggaran atau praktik permainan harga di tingkat pengecer, maka langkah penindakan akan dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sebagai upaya penguatan pengawasan di daerah, seluruh Kantor Wilayah Perum BULOG di Indonesia juga telah mendirikan Posko Pemantauan Harga Pangan yang beroperasi selama periode Natal dan menjelang Tahun Baru.
Posko tersebut berfungsi sebagai pusat monitoring, koordinasi, serta respons cepat terhadap dinamika harga dan pasokan pangan di masing-masing wilayah.
“Melalui posko ini, kami memastikan setiap perkembangan harga dan pasokan dapat segera ditindaklanjuti agar tidak berdampak pada masyarakat,” jelas Ahmad Rizal.
Melalui rangkaian kegiatan monitoring, sidak serentak, serta penguatan distribusi dan pengawasan, Perum BULOG bersama seluruh pemangku kepentingan menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat.
Upaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan dilakukan tidak hanya melalui kebijakan di tingkat pusat, tetapi juga melalui pengawasan langsung dan berkelanjutan di lapangan.
Dengan sinergi yang kuat antarinstansi, pemerintah optimistis masyarakat dapat menyambut perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dengan aman, tenang, serta tanpa kekhawatiran terhadap lonjakan harga maupun kelangkaan bahan pangan pokok.
(Red)



