Makassar, Kabartujuhsatu.news, Lebih dari seribu kader Partai Golkar Kota Makassar memadati Ballroom Hotel Aryaduta, Minggu (21/12/2025).
Lautan warna kuning mendominasi ruangan, menandai berlangsungnya agenda strategis partai berupa Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Orientasi Pengurus yang dikemas sebagai ajang konsolidasi besar menjelang kontestasi politik ke depan.
Kegiatan ini tidak sekadar rutinitas organisasi, melainkan suntikan energi baru bagi mesin partai berlambang pohon beringin.
Golkar Makassar menghadirkan empat tokoh strategis sebagai pemateri utama, yang masing-masing dikenal memiliki pengaruh kuat di dunia politik dan pergerakan elektoral.
Keempat tokoh tersebut adalah Wali Kota Makassar sekaligus Ketua DPD II Golkar Makassar Munafri Arifuddin, Ketua DPD II Golkar Soppeng Andi Kaswadi Razak, fungsionaris DPD I Golkar Sulawesi Selatan Armin Mustamin Toputtiri, serta konsultan politik nasional Dr. Nurmal Idrus.
Dalam sambutannya, Munafri Arifuddin yang akrab disapa Appi menegaskan bahwa masa depan dan kejayaan Golkar di Kota Makassar tidak bisa dilepaskan dari kebermanfaatan nyata partai di tengah masyarakat.
Ia meminta seluruh kader untuk tidak sekadar hadir sebagai struktur, tetapi menjadi penggerak aktif yang mengawal dan menyukseskan program Pemerintah Kota Makassar.
“Keberhasilan program pemerintah kota adalah wajah Partai Golkar. Ketika masyarakat merasakan manfaatnya, kepercayaan akan tumbuh dan kejayaan partai akan mengikuti dengan sendirinya,” tegas Appi disambut tepuk tangan para kader.
Appi juga menekankan pentingnya soliditas dan kesamaan arah gerak seluruh elemen partai, mulai dari tingkat kota hingga ke akar rumput.
Menurutnya, Golkar harus tampil sebagai partai yang hadir, bekerja, dan memberi solusi konkret bagi persoalan masyarakat.
Sementara itu, Andi Kaswadi Razak membagikan pengalaman politiknya dalam membangun kekuatan Golkar di Kabupaten Soppeng.
Ia mengupas strategi penguatan basis akar rumput, pola konsolidasi yang efektif, hingga teknik membangun militansi kader di lapangan.
“Partai besar tidak dibangun dari baliho semata, tetapi dari kepercayaan rakyat di tingkat paling bawah,” ujar Andi Kaswadi.
Ia menekankan bahwa kader harus rajin turun ke masyarakat, memahami kebutuhan konstituen, serta menjaga hubungan emosional yang berkelanjutan.
Dari perspektif analisis politik, Direktur Nurani Strategic Dr. Nurmal Idrus menilai Golkar Makassar saat ini berada dalam posisi yang sangat menguntungkan.
Tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kepemimpinan Munafri Arifuddin sebagai Wali Kota Makassar dinilainya sebagai modal politik besar yang harus dikelola dengan cermat.
“Ini adalah political capital yang tidak dimiliki semua daerah. Tantangannya adalah bagaimana kader Golkar mampu mengonversi keberhasilan pemerintahan menjadi keuntungan elektoral melalui komunikasi publik yang tepat dan terukur,” jelas Nurmal.
Ia juga mengingatkan pentingnya narasi tunggal partai agar pesan politik Golkar tersampaikan secara konsisten ke masyarakat.
Menutup rangkaian materi, Armin Mustamin Toputtiri memberikan penekanan pada nilai dasar organisasi.
Ia mengingatkan bahwa kekuatan mesin partai tidak akan berarti tanpa loyalitas kader terhadap keputusan dan garis perjuangan partai.
“Loyalitas adalah napas organisasi. Tanpa loyalitas, struktur hanya akan menjadi simbol tanpa daya gerak,” tegas Armin.
Dengan pembekalan materi ideologis, strategis, dan teknis tersebut, Golkar Makassar menunjukkan kesiapannya dalam memanaskan mesin politik secara terukur dan solid.
Konsolidasi ini menjadi sinyal kuat bahwa Partai Golkar Makassar tengah menata barisan untuk menghadapi dinamika politik dan kontestasi mendatang dengan kepercayaan diri tinggi.
(Red)
