Dorong Hilirisasi, Kementan Angkat Potensi Jahe Merah Lokal Melalui Program Bertani On Cloud
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner
    Klik Gambar Inaproc Kabartujuhsatu di Kolom Pencarian

    Daftar Blog Saya

    Dorong Hilirisasi, Kementan Angkat Potensi Jahe Merah Lokal Melalui Program Bertani On Cloud

    Kabartujuhsatu
    Kamis, 18 Desember 2025, Desember 18, 2025 WIB Last Updated 2025-12-21T11:12:23Z
    masukkan script iklan disini


    Gowa, Kabartujuhsatu.news,– Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong penguatan hilirisasi komoditas pertanian berbasis potensi lokal sebagai langkah strategis meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian nasional.


    Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui kegiatan Bertani On Cloud (BOC) yang digelar oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku dengan tema “Hilirisasi Rimpang Jahe Merah: Produk Unggulan Kearifan Lokal”, Kamis (18/12/2025).


    Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman komprehensif kepada peserta mengenai proses hilirisasi jahe merah, mulai dari potensi budidaya, pengolahan pascapanen, hingga peluang pengembangan produk olahan bernilai ekonomi. 


    Jahe merah dinilai memiliki prospek yang sangat menjanjikan karena mudah dibudidayakan, dikenal luas oleh masyarakat, serta memiliki manfaat kesehatan yang tinggi.


    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa hilirisasi produk pertanian merupakan langkah cepat dan strategis untuk mendorong Indonesia menjadi negara mandiri dan berpengaruh di tingkat global.


    “Hilirisasi merupakan kunci transformasi pertanian kita. Kalau ini bisa kita lakukan dalam 10 tahun ke depan dengan komitmen yang kuat, maka Indonesia bisa menjadi negara superpower,” tegas Mentan.


    Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa Menteri Pertanian secara konsisten mendorong hilirisasi terhadap produksi pertanian yang telah ada. 


    Menurutnya, pendekatan ini dinilai lebih efisien dan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dibandingkan menciptakan produk baru dari awal.

    Kegiatan Bertani On Cloud kali ini dibuka secara resmi oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Teddy Dirhamsyah. Dalam arahannya, Teddy menekankan bahwa jahe merah sebagai komoditas lokal memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi produk olahan berbasis kearifan lokal.


    “Hampir di seluruh daerah, dari Aceh hingga Papua, masyarakat mengenal jahe, termasuk jahe merah. Namun selama ini pemanfaatannya masih didominasi dalam bentuk bahan mentah atau setengah jadi, sehingga nilai tambah yang dihasilkan masih relatif rendah,” ungkapnya.


    Oleh karena itu, lanjut Teddy, diperlukan upaya hilirisasi yang terstruktur dan berkelanjutan agar jahe merah dapat memberikan nilai tambah yang lebih tinggi serta meningkatkan daya saing produk di pasar nasional.


    “Upaya ini juga menjadi peluang untuk mengangkat produk lokal yang sebelumnya hanya dikenal di daerah tertentu agar dapat dikenal dan diterima secara nasional, termasuk sarabba sebagai minuman tradisional khas daerah,” tambahnya.


    Melalui kegiatan ini, Teddy berharap para peserta memperoleh inspirasi serta peningkatan keterampilan dan pengetahuan, khususnya dalam mengembangkan komoditas pertanian berbasis kearifan lokal yang memiliki potensi ekonomi besar.


    Sebagai bagian dari kegiatan BOC, BBPP Batangkaluku menghadirkan Bagus Sarwono, Owner Sarabba Cika, sebagai narasumber. Ia membagikan pengalaman praktik hilirisasi jahe merah menjadi produk minuman tradisional sarabba yang bernilai jual tinggi.


    Menurut Bagus, pengolahan jahe merah tidak hanya meningkatkan nilai tambah komoditas, tetapi juga membuka peluang pasar yang lebih luas serta memperkuat identitas produk lokal.


    “Terdapat empat manfaat utama hilirisasi jahe merah, yaitu meningkatkan nilai ekonomi, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya saing produk, dan memperkuat peran petani,” jelasnya.


    Dengan terselenggaranya kegiatan Bertani On Cloud ini, BBPP Batangkaluku mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mendorong hilirisasi komoditas pertanian berbasis kearifan lokal. Melalui sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, pengembangan jahe merah diharapkan mampu memberikan nilai tambah yang berkelanjutan serta berkontribusi nyata terhadap pembangunan pertanian nasional.


    (Red) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini