Makassar, Kabartujuhsatu.news, Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Muh. Zulhamdi Suhafid, menegaskan bahwa percepatan transformasi institusional Polri merupakan langkah strategis untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Menurut Zulhamdi, kondisi Polri saat ini berada dalam titik krusial yang menuntut reformasi nyata dan menyeluruh.
Ia menilai, masyarakat sudah tidak cukup diyakinkan hanya dengan seremoni atau kampanye pencitraan, tetapi membutuhkan bukti konkret bahwa Polri benar-benar berbenah.
“Langkah paling tepat untuk mengembalikan kepercayaan publik adalah melalui akselerasi transformasi Polri".
"Dengan cara itu, Polri akan terdorong memperbaiki sistem, meningkatkan profesionalisme, sekaligus mengembalikan marwahnya sebagai pelindung dan pengayom masyarakat,” ujar Zulhamdi, Sabtu (4/10).
Zulhamdi menegaskan bahwa transformasi yang dimaksud bukan hanya sebatas perubahan struktur organisasi, melainkan juga reformasi kultural dan mentalitas aparat.
Menurutnya, upaya memperbaiki wajah Polri harus dimulai dari akar budaya kerja yang lebih humanis, transparan, dan berintegritas.
“Transformasi harus menyentuh cara pandang dan perilaku aparat di lapangan".
"Tidak boleh lagi ada ruang bagi penyalahgunaan wewenang, tindakan represif, atau perilaku tidak etis".
"Masyarakat hanya akan percaya jika Polri konsisten menunjukkan perubahan nyata,” ujarnya.
Lebih lanjut, Zulhamdi menekankan bahwa upaya reformasi Polri harus melibatkan partisipasi publik.
Menurutnya, keterbukaan terhadap kritik serta penguatan sistem pengawasan internal dan eksternal menjadi syarat mutlak agar Polri tetap berada pada jalur hukum dan demokrasi.
“Polri harus menjadi lembaga yang transparan. Reformasi tidak akan berjalan jika Polri menutup diri dari kritik masyarakat".
"Justru dengan membuka ruang partisipasi publik, kepercayaan itu akan tumbuh kembali,” imbuhnya.
Presma UINAM itu meyakini bahwa akselerasi transformasi Polri adalah titik awal lahirnya institusi kepolisian yang lebih profesional, berintegritas, dan benar-benar dipercaya rakyat.
Ia menegaskan, mahasiswa sebagai bagian dari kontrol sosial akan terus mendorong agenda reformasi ini agar tidak berhenti di tengah jalan.
“Kami percaya, dengan komitmen serius, Polri bisa kembali mendapatkan kepercayaan publik".
"Reformasi ini adalah pekerjaan bersama demi tegaknya keadilan dan keamanan di Indonesia,” pungkas Zulhamdi.
(Red)