Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Sebuah prestasi membanggakan namun penuh kerendahan hati ditorehkan oleh Murid kelas IV.A SD Negeri 7 Salotungo, Aqillah Almeera Ramdhani.
Dalam ajang Lomba Puisi yang diselenggarakan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX Kementerian Kebudayaan, Aqillah berhasil meraih Juara II dengan karya yang dibacakannya penuh penghayatan. Jum'at (29/8/2025).
Lomba ini mengangkat tema “Bercerita dari Villa Yuliana, Jejak Kemerdekaan” dan dilaksanakan di Villa Yuliana, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan—sebuah bangunan bersejarah yang sarat makna perjuangan.
Aqillah, putri dari pasangan Ardiyaman dan Evi Serianty Zaynuddin, tampil dengan sederhana namun memukau.
Dengan suara lantang namun penuh kelembutan, ia menyampaikan pesan kebangsaan yang menyentuh hati para pendengar. Keberhasilannya tidak terlepas dari doa dan dukungan penuh keluarga, serta bimbingan para gurunya.
Dalam proses persiapan, Aqillah dilatih secara intensif oleh dua guru pelatih, Sidratul Muntaha, S. Pd dan Atri, S. Pd, yang sabar mengasah kemampuan membacakan puisi agar lebih hidup.
Sementara itu, guru kelasnya, Hasnawati, S. Pd, juga senantiasa memberi semangat agar Aqillah percaya diri dan terus rendah hati dalam setiap langkahnya.
“Prestasi Aqillah adalah buah dari kerja keras, doa orang tua, dan dukungan sekolah. Yang terpenting bukan hanya piala, tetapi pengalaman berharga yang akan menjadi bagian perjalanan hidupnya,” ungkap salah satu guru pembimbing dengan penuh bangga.
Tak lupa, kedua orang tua Aqillah menyampaikan rasa syukur dan apresiasi yang mendalam.
“Atas nama keluarga, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah, khususnya guru pelatih dan wali kelas yang telah sabar membimbing Aqillah"
"Kami juga berterima kasih kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX atas kesempatan berharga ini.
"Semoga pengalaman ini menjadi motivasi bagi anak kami dan anak-anak Soppeng lainnya untuk terus berkarya,” ucap Ardiyaman dan Evi Serianty Zaynuddin dengan penuh haru.
Kemenangan ini menjadi bukti bahwa semangat literasi dan kecintaan pada kebudayaan dapat tumbuh sejak dini.
Meski masih duduk di bangku kelas IV, Aqillah menunjukkan bahwa keberanian, kerja keras, dan kerendahan hati mampu melahirkan prestasi.
Dari panggung sederhana di Villa Yuliana, jejak inspirasi itu kini tercatat: seorang anak Salotungo yang dengan suara puisinya mampu mengingatkan kita akan arti kemerdekaan dan pentingnya melestarikan budaya bangsa.
(Red)
