Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Direktur RSUD Latemmamala, dr. Hj. Sitti Mudirusniah, M.Kes., Sp.KJ, menegaskan bahwa penurunan utang rumah sakit dari hampir Rp 20 miliar menjadi sekitar Rp 1,7 miliar bukanlah sekadar permainan angka, melainkan hasil nyata dari strategi efisiensi anggaran yang serius dan berkelanjutan.
Pada triwulan I tahun 2025, RSUD Latemmamala memfokuskan upaya pada penyelesaian utang tahun 2024 melalui pengelolaan anggaran yang ketat tanpa mengorbankan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
“Alhamdulillah, kini sisa utang yang tersisa pada triwulan II tinggal sekitar Rp 1 miliar,” ungkap dr. Mudirusniah pada Kamis (22/5/2025).
Ia menjelaskan bahwa efisiensi dilakukan secara menyeluruh, mencakup berbagai aspek operasional, demi memastikan rumah sakit tetap dapat memberikan pelayanan optimal dengan tanggung jawab finansial yang baik.
Keberhasilan ini mencerminkan komitmen RSUD Latemmamala dalam mengelola keuangan secara transparan dan efektif, meskipun harus menghadapi tekanan operasional yang tinggi.
Dengan pencapaian ini, RSUD Latemmamala diharapkan menjadi contoh bagi institusi layanan kesehatan lainnya dalam menjaga keseimbangan antara pelayanan berkualitas dan pengelolaan keuangan yang sehat.
Sebagai rumah sakit milik pemerintah daerah, RSUD Latemmamala terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat Soppeng dan sekitarnya.
Fokus pada pelayanan prima dan pengelolaan manajemen yang profesional menjadi landasan utama dalam setiap langkah perbaikan yang dilakukan.
Langkah-Langkah Strategis Efisiensi RSUD Latemmamala
Upaya efisiensi yang dilakukan RSUD Latemmamala mencakup berbagai langkah strategis, di antaranya evaluasi ulang belanja rutin, pengetatan pengadaan barang dan jasa, optimalisasi pendapatan dari layanan, serta peningkatan tata kelola internal.
“Setiap pengeluaran kini melalui proses kajian yang lebih ketat. Kami pastikan bahwa setiap rupiah digunakan seefisien mungkin, tanpa mengurangi mutu pelayanan,” jelas dr. Mudirusniah.
Selain itu, rumah sakit juga memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk BPJS Kesehatan dan mitra penyedia alat medis, untuk memastikan kelancaran layanan tanpa harus menambah beban utang baru.
Dukungan SDM dan Peran Kepemimpinan
Keberhasilan ini juga tidak lepas dari peran seluruh jajaran manajemen dan tenaga kesehatan di RSUD Latemmamala.
Menurut dr. Mudirusniah, peran sumber daya manusia sangat vital dalam mendukung kebijakan efisiensi.
“Kami membangun kesadaran kolektif di seluruh unit bahwa efisiensi adalah tanggung jawab bersama. Tanpa semangat kerja sama tim, capaian ini tidak mungkin terwujud,” ujarnya.
Kepemimpinan yang kuat, komunikasi internal yang baik, serta budaya kerja yang mendukung perubahan positif turut menjadi kunci keberhasilan transformasi keuangan rumah sakit.
Harapan ke Depan
Dengan pencapaian ini, RSUD Latemmamala menargetkan pada akhir tahun 2025 rumah sakit dapat bebas dari beban utang dan fokus sepenuhnya pada pengembangan pelayanan, peningkatan fasilitas, dan kesejahteraan tenaga medis.
“Kami tidak ingin berhenti pada pencapaian ini. Fokus berikutnya adalah digitalisasi layanan, peningkatan kapasitas SDM, dan pembangunan sistem yang lebih transparan dan akuntabel,” pungkas dr. Mudirusniah.
Kedepan, RSUD Latemmamala ingin terus menjadi simbol reformasi layanan kesehatan di daerah, sekaligus mitra utama pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Soppeng dan sekitarnya.
(Red)