Medan, Kabartujuhsatu.news, Sumatera Utara memiliki potensi besar dalam berbagai sektor seperti sumber daya alam, pertanian, perikanan, energi, hingga mineral.
Potensi ini menjadi daya tarik utama bagi para investor, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk menanamkan modalnya di daerah ini.
Namun demikian, stabilitas keamanan dan sinergi antar-elemen masyarakat menjadi kunci utama dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Tokoh pemuda Sumatera Utara, Dedi Dermawan Milaya, SE menegaskan pentingnya kolaborasi seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda, dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk meningkatkan investasi.
Hal ini disampaikannya kepada wartawan pada Minggu (25/5) di Medan.
“Dalam rangka menyambut bonus demografi dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, sangat penting bagi kita untuk menarik investasi ke Sumut".
"Sumut punya kekayaan SDA luar biasa dan posisi geografis strategis karena berbatasan langsung dengan negara-negara Asia, tapi SDM kita juga harus siap, punya kompetensi, keterampilan, dan semangat untuk mendukung kebutuhan para investor,” ujar Dedi.
Menurutnya, pemerintah pusat saat ini sangat fokus pada ketahanan pangan dan program hilirisasi dalam sektor pertanian, demi menjaga keberlanjutan ekonomi dan meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri.
Untuk mendukung hal tersebut, ia menekankan pentingnya peran pemuda dalam menjaga stabilitas keamanan dan menciptakan suasana yang aman serta produktif di tengah masyarakat.
“Bonus demografi adalah peluang sekaligus tantangan. Generasi muda, terutama Gen Z dan milenial, mendominasi populasi produktif".
"Mereka harus menjadi generasi yang visioner, kreatif, inovatif, dan mampu membaca peluang di sekitar,” ungkapnya.
Sebagai Koordinator Wilayah Sumatera Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP-AMPG), Dedi juga menekankan pentingnya peran aktif pemuda dalam menjaga kamtibmas, bersinergi dengan TNI, Polri, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya.
“Kita harapkan generasi muda bisa menjadi agen perubahan. Orang tua juga harus berperan dalam mengarahkan anak-anaknya agar tidak terjerumus ke hal negatif seperti narkoba".
"Di tengah tantangan terbatasnya lapangan pekerjaan, semangat wirausaha harus ditumbuhkan agar pemuda bisa mandiri dan menciptakan masa depan yang lebih baik,” tambahnya.
Dedi menyebutkan, saat ini kerja sama antara TNI dan Polri dalam menjaga keamanan dan mendukung investasi terus ditingkatkan. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dan berbagai kawasan industri lainnya di Sumut menjadi contoh nyata peluang besar yang bisa membuka ribuan lapangan pekerjaan baru.
Ia juga menyoroti pentingnya hilirisasi industri sebagai strategi jangka panjang untuk tidak lagi mengekspor bahan mentah, tetapi mengolahnya menjadi produk bernilai tinggi di dalam negeri.
“Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga soal kedaulatan. Kita tidak boleh terus menjual bahan mentah ke luar negeri hanya untuk membeli kembali produk jadinya dengan harga mahal,” tegasnya.
Dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa, Indonesia menjadi pasar potensial bagi investor dunia.
Dedi optimis bahwa dengan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan sinergi pemerintah daerah serta seluruh stakeholder, Indonesia akan mampu menjadi negara maju.
“Kita yakin, dengan dukungan semua pihak termasuk pemuda, Indonesia akan mampu menciptakan lompatan besar ke depan,” pungkasnya.
(Tim/RZ)