Forbina Desak Penggantian Direktur Utama PT PEMA untuk Perbaikan Manajemen dan Transparansi
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner
    Klik Gambar Inaproc Kabartujuhsatu di Kolom Pencarian

    Daftar Blog Saya

    Forbina Desak Penggantian Direktur Utama PT PEMA untuk Perbaikan Manajemen dan Transparansi

    Kabartujuhsatu
    Rabu, 30 April 2025, April 30, 2025 WIB Last Updated 2025-05-01T03:54:31Z
    masukkan script iklan disini


    Banda Aceh,  Kabartujuhsatu.news, Forum Bisnis dan Investasi Aceh (Forbina) menegaskan bahwa penyegaran manajemen di PT Pembangunan Aceh (PEMA) tidak akan memberikan perubahan berarti selama Direktur Utama saat ini, Mawardi Nur, masih menjabat. 

    Menurut Forbina, penunjukan Mawardi Nur sarat dengan masalah prosedural dan kekurangan transparansi yang telah terjadi sejak awal.

    Direktur Eksekutif Forbina, Muhammad Nur, menyampaikan bahwa kebijakan bisnis PEMA saat ini dinilai arogan dan kurang terbuka terhadap masukan publik. 

    “Selama Direktur Utamanya tidak diganti, penyegaran itu hanya kosmetik.Akar masalah tetap ada,” tegas Muhammad Nur. (1/5/2025) 

    Ia juga menganalisis hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dianggap belum menjawab tantangan utama dalam pengembangan bisnis PEMA.

    Forbina juga mencermati pernyataan Direktur Utama yang menolak penggunaan dana Otonomi Khusus (Otsus) karena Aceh dianggap kaya sumber daya alam. Muhammad Nur berpikir, 

    “Perlu bertanya-tanya apakah ada rencana menguasai bisnis pelaku lain hanya demi mengelola semuanya sendiri?” Lebih jauh, Forbina meminta penjelasan mengenai analisis bisnis dan risiko yang telah dilakukan, serta apakah PEMA akan bersinergi dengan program nasional atau berjalan sendiri tanpa koordinasi dengan pusat.

    “PT PEMA harus menjelaskan hal ini secara terbuka. Masyarakat Aceh berhak mengetahui, terutama jika kebijakan hanya mengandalkan kedekatan dengan gubernur dan wakil gubernur,” ujar Muhammad Nur. 

    Ia juga mengingatkan agar PEMA tidak mengklaim keberhasilan yang sebenarnya merupakan hasil manajemen sebelumnya, seperti bisnis PGE yang kini dibanggakan. 

    “Pertanyaannya, apakah Mawardi Nur hanya pandai mengelola dana dari PGE? Bagaimana dengan visi bisnis masa depan dan kontribusinya terhadap pendapatan Aceh?” menambahkan.

    Forbina menutup pernyataan dengan desakan agar PT PEMA lebih terbuka dan responsif terhadap kritik. 

    Mereka menuntut penjelasan mengenai dampak nyata kebijakan, khususnya terkait sumber dana, kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh, dan alasan penolakan dana Otsus.


    Forum Bisnis dan Investasi Aceh (Forbina) adalah organisasi yang berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh melalui transparansi, akuntabilitas, dan pengembangan sektor bisnis yang berkelanjutan di wilayah Aceh.

    (Red) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini