Antusiasme Pengunjung Saksikan MUMI di Stand Pameran BPK Wilayah XIX Sulsel di HJS Ke 763 Tahun
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Daftar Blog Saya

    Antusiasme Pengunjung Saksikan MUMI di Stand Pameran BPK Wilayah XIX Sulsel di HJS Ke 763 Tahun

    Kabartujuhsatu
    Selasa, 23 April 2024, April 23, 2024 WIB Last Updated 2024-04-23T14:01:42Z
    masukkan script iklan disini

    Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Hari pertama pasca dibukanya pameran dalam rangka memperingati Hari Jadi Soppeng ke 763 di Stadion HA. Wana nampak terlihat antusiasme para pengunjung melihat dan menyaksikan secara langsung MUMI di Stand Pameran BPK Wilayah XIX Sulsel, Selasa (23/4/2024).

    Korwil Balai Pelestarian Keudayaaan (BPK) wilayah XIX Provinsi Sulawesi Selatan yang bertugas di kabupaten Soppeng Jayadi Adam mengatakan, "Ini pertama kalinya Pihak BPK wilayah XIX sulsel berpartisipasi dalam pameran memperingati hari jadi Soppeng, ungkapnya.

    "Alhamdulillah, Antusiasme para pengunjung di stand pameran BPK wilayah XIX ini untuk hari ini sangat di minati utamanya penampilan MUMI yang ada, ucapnya.

    "Untuk hari pertama ini, dari pagi hingga malam pukul 09.00 wita sudah 155 pengunjung, ucapnya sembari memperlihatkan daftar para pengunjung dari berbagai unsur.

    Jayadi Adam menceritakan bahwa, MUMI yang ada ini adalah koleksi terbaik yang ditemukan sekitar tahun 1991, bebernya.


    Para pengunjung yang menyaksikan, telah disuguhkan sebuah catatan terkait MUMI tersebut yakni :

    Mengapa Mummi ini berfose seperti Fetus?

    Mummi atau yang biasa disebut dengan mayat kering adalah jasad yang telah lama meninggal dan mengering.


    Posisi terlipat pada mayat kering memiliki beragam pemahaman.

    Pemahaman pertama bahwa posisi itu disebabkan oleh wadah kubur seperti wadah guci, Tempayan yang digunakan yang memposisikan jongkok terutama kalau penguburan dilakukan dengan sistem penguburan lesung.

    Pemahaman ke dua posisi jongkok. Oleh masyarakat pendukungnya mengartikan posisi mayat ibarat janin (fetus) dalam rahim.

    Hal ini bermakna simbol kembali dalam keaadaan suci seperti sucinya rahim ibu.

    Menariknya dari mayat kering ini jempolnya tangan kanannya diselipkan kedalam jari telunjuk dan tengah.

    Dalam kebudayaan Indonesia kuno, posisi tangan yang dalam keadaan bermeditasi yang menginginkan pelesapan dalam keduniawian.

    Mayat kering ini telah dikonserpasi oleh Balai pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX dan hasil konservasi mengungkap bahwa Mayat Kering telah mengalami kerusakan yang cukup serius.

    "Jadi mari kita melestarikan dengan tidak menggunakan Blitz saat memfotonya.

    (Red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini