Isra & Mi’raj adalah Perjalanan Terindah Nabi Muhammad
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Daftar Blog Saya

    Isra & Mi’raj adalah Perjalanan Terindah Nabi Muhammad

    Kabartujuhsatu
    Kamis, 16 Februari 2023, Februari 16, 2023 WIB Last Updated 2023-02-17T01:17:16Z
    masukkan script iklan disini
    Penulis: Mismubarak, S.Hd.,M.Ag, Mahasiswa Program Doktor Ilmu AlQuran dan Tafsir PTIQ Jakarta.

    Kabartujuhsatu.news,-Isra dan Mi’raj adalah perjalanan terindah yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini menunjukkan bahwa setiap manusia memiliki perjalanan hidup masing-masing. Perjalanan seseorang menentukan kualitas ibadahnya.

    Nabi Muhammad telah membocorkan perjalanan yang akan menuntun kehidupan manusia ke arah yang diridhoi Tuhan. 

    Manusia setelah Muhammad seharusnya mampu membaca keteladanannya dalam perjalanan Isra dan Mi’raj. 

    Moment 27 Rajab jangan hanya menjadi ceremonial tahunan yang tidak membekaskan makna.

    Pembekasan makna adalah keteladanan dalam menjalankan syari’at. 

    Keutuhan Syari’at yang diisi dengan pemahaman. Bukan hanya sekedar gerak tapi pemahaman dalam memaknai setiap gerakan.

    Isra bisa di artikan perjalanan yang dilakukan pada waktu malam. 

    “Waktu Malam adalah syari’at” Pemahamannya Memaknai sifat ketika waktu malam itu datang. 

    "Tempat terbaik melakukan perjalanan adalah terletak pada wilayah sifatnya bukan pada subjeknya. 

    "Jika malam datang maka aktifitas sosial berkurang, bahkan Al-Quran mengibaratkan Malam adalah tempat Istirahat. 

    "Seolah Tuhan menyampaikan Isyarat bahwa Malam adalah tempat memberhentikan kegiatan sosial menuju kegiatan yang menghadirkan ketenangan. 

    "Salah satu syarat kualitas ibadah yang baik adalah ketenangan. 

    "Ketenangan akan menghadirkan cahaya atau menghadirkan suasana yang sejuk dan bahagia dalam jiwa. 

    "Perjalanan Isra adalah perjalanan yang dilakukan Nabi Muhammad pada suasana keheningan, suasana nyaman tanpa beban, suasana Istirahat, suasana sejuk dan rileks. 

    Perjalanan yang dimaksud bukan perpindahan tempat. Perjalanan bisa diartikan saling monitor. 

    Jika kita mampu membaca situasi dan keadaan pada tempatnya itulah yang disebut monitor. Contoh: Nabi dalam isro diperlihatkan beberapa kejadian. Kejadian itu realita atau partikulir. 

    Jika itu nyata maka kita terjebak dalam kesalahan berpikir, karena bagaimana mungkin Surga dan Neraka sudah terisi sementara petunjuk kitab Suci tidak membenarkan itu. 

    Maka hal yang paling mendekati metode berpikir ilmiah adalah kejadian yang dilihat Nabi Muhammad dalam Isro adalah kejadian Alam Bawa sadar yang disebut dengan Ilham. 

    Isro tidak lengkap tanpa kehadiran Mi’raj. Ibarat pengantin baru yang tidak terpisahkan. Perjalanan memiliki dua sisi yang tidak terpisahkan yaitu Horizontal dan vertikal. 

    Horizontal mewakili Hablumminannas dan Vertikal mewakili Hablumminallah. 

    Mi’raj adalah perjalanan Spiritual sementara Isro adalah perjalan Sosmos (Sosial & Emosional).

    Mari memaknai Isro dan Mi’raj Nabi Muhammad dengan fokus pada meneladani sifat setiap tempat dan kejadian. Bukan fokus pada subjek dan syari’atnya.

    (Red/**)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini