Diduga Banyak Kejanggalan, Upah PKTD Tidak Dibayar dan Kades Teno Mese Menghindar Dari Kantor
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Daftar Blog Saya

    Diduga Banyak Kejanggalan, Upah PKTD Tidak Dibayar dan Kades Teno Mese Menghindar Dari Kantor

    Kabartujuhsatu
    Rabu, 18 Mei 2022, Mei 18, 2022 WIB Last Updated 2022-05-19T00:43:41Z
    masukkan script iklan disini

    Manggarai Timur, (NTT), Kabartujuhsatu.news, - Upah Padat Karya Tunai Desa (PKTD) Dusun Nancur, Desa Teno Mese Kecamatan Elar Selatan Kabupaten Manggarai Timur tidak dibayar oleh Pemerintah Desa Teno Mese.

    Hal ini disampaikan oleh salah seorang warga Dusun Nacur yang enggan dimediakan namanya pada Rabu (18/05/2022).

    "Kami sangat kecewa dengan kebijakan kepala desa Teno Mese yang tidak memberi upah kami, itu upah PKTD pada bulan Mei 2021, senilai Rp 10.000.000, bulan ini sudah ulang tahun itu PKTD, tetapi kepala desa kesannya massa bodoh dengan upah kami", ungkapnya.


    Lebih lanjut, diapun menyampaikan bahwa warga dusun Nancur sudah pernah mendatangi kantor Desa, untuk menanyakan hal itu.

    "kami sudah dua kali pergi ke kantor desa untuk menanyakan upah kami. Tanggal 25/04/2022 kami kesana namun tidak ada jawaban karena pak kades tidak ada ditempat dan tanggal 11/05/2022, kami bertemu Sekdes sama Staf di kantor desa, saat itu pula pak Kades tidak dikantor. 


    Tetapi Sekdes dengan Staf Desa Teno menyampaikan kepada kami bahwa uang itu ada, tetapi tunggu pak kades, hingga hari ini kami belum mendapatkan informasi bagaimana tidaklanjut dari pemerintah desa, padahal sudah satu minggu kami tunggu". Lanjutnya.

    Semetara itu salah seorang warga dusun Nancur yang tak mau disebut juga namanya mengatakan banyak sekali kejanggalan yang ada di desa Teno Mese.

    "Pertama, Kepala Dusun Nancur tidak ada sejak Januari 2022. 

    "Kedua, Kades tidak pernah memberi gaji kepada aparat desa sejak tahun 2020 sampai sekarang. 

    Ketiga, Kades mengancam warga yang terima Bansos melalui kartu ATM. Kalau ada warga yang tidak mengumpulkan ATMnya di pak kades, maka untuk urus administrasi yang berhubungan dengan desa tidak dilayani. 

    Keempat, bantuan MCK tidak ada realisasi. Mutu material seperti batako, batu dan pasir kurang bagus. 

    Bahkan pasir dengan ukuran sekitar 20 ember kecil, dianggap satu ret," ujarnya dengan raup wajah yang sangat kecewa.

    Sementara itu Kepala desa Teno Mese, Zakarias Rimas saat dikonfirmasi via telephone, enggan menjawabnya.

    (Tensi Rea)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini