Mantan Paskibraka Bone Meninggal Dunia Gantung Diri
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Daftar Blog Saya

    Mantan Paskibraka Bone Meninggal Dunia Gantung Diri

    Kabartujuhsatu
    Jumat, 26 Maret 2021, Maret 26, 2021 WIB Last Updated 2021-03-26T17:10:49Z
    masukkan script iklan disini


    Almarhumah (I) dan Ibundanya dinterogasi tim inafis saat olah TKP (foto istimewa).

    Bone (Sulsel), Kabartujuhsatu.news, - - Seorang siswi mantan (eks) anggota paskibraka di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) nekat mengakhiri hidupnya.


    Diketahui korban berinisial I dan masih berumur 19 tahun.


    Saat ini, I tercatat sebagai siswi yang tengah menempuh pendidikan di sekolah pelayaran Institut Queen Makassar.


    Sedangkan jasad korban pertama kali ditemukan tergantung di seutas tali di kamar orang tuanya yang berada di Desa Paccing, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (23/3/2021) pukul 18.00 Wita.


    Ibunya, Idawati pertama kali menemukan menemukan jasad I.


    Tim Inafis saat melakukan olah TKP di Desa Paccing, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (23/3/2021) (Tribun Timur/Istimewa)

    Kapolsek Awangpone, AKP Agus mengatakan dari hasil keterangan ibu korban, korban diduga mengalami depresi dan sakit kepala selama tiga bulan terakhir.


    "Korban sudah tiga bulan mengalami depresi. Dia saat ini menempuh pendidikan di sekolah pelayaran Makassar," katanya.


    Lanjut dia, korban tak pernah memeriksakan diri ke dokter. Dia pulang ke Bone dan hanya berdiam diri, sering termenung dan bersedih.


    Dari informasi yang dihimpun, I sempat mencari cara gantung diri melalui handphone-nya.


    "Dari cerita anak-anak sekitar, ada yang melihat histori pencarian handphone korban mengenai tata cara gantung diri. Memang ada saya dengar, tapi saya belum lihat langsung," bebernya.


    "Pihak keluarga menolak jasad almarhumah diautopsi, sehingga telah membuat pernyataan penolakan autopsi," tambah AKP Agus.


    "Pihak keluarga menolak autopsi karena menganggap kematian korban murni gantung diri," lanjutnya.


    Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), kata Agus, tidak ditemukan tanda kekerasan lain di tubuh korban.


    Hanya ada luka sepanjang lima centimeter di bagian leher. Dari hasil keterangan dokter, luka tersebut bekas jeratan tali.


    "Tak ada luka lain, hanya luka bekas jeratan tali sepanjang 5 centimeter di bagian leher," ujarnya.


    Jasad almarhumah I dikebumikan hari Rabu (24/3/2021).


    Sumber : Tribunnews


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini